Jakarta: Wakil Ketua Umum
PAN Viva Yoga Mauladi merespons tudingan adanya politik pecah belah dari
PDIP dalam menyikapi keputusan Budiman Sudjatmiko yang mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto. Dia menegaskan tak ada politik pecah belah yang dilakukan pendukung Prabowo.
"Tim capres Prabowo dalam melakukan kompetisi pilpres lebih mengedepankan nilai etis, moral, intelektual, menjaga ikatan persahabatan dan kebersamaan. Tidak ada politik memecah belah, devide at impera," ujar Viva kepada Media Indonesia, Senin, 21 Agustus 2023.
Viva menjelaskan tidak ada gerakan pembajakan yang dilakukan kubu Prabowo terhadap siapa pun. Tidak ada paksaan, tekanan, maupun intimidasi untuk mendukung kemenangan Prabowo di
Pilpres 2024.
"Semua individu, kelompok masyarakat, atau partai politik yang mendukung Pak Prabowo dilakukan secara sukarela dan ikhlas," tegas dia.
Menurut dia, pilpres adalah sarana kedaulatan rakyat yang lima tahun sekali diselenggarakan. Adanya perbedaan sikap dan pilihan politik tidak boleh merusak kohesivitas sosial dan integrasi nasional.
"Tidak boleh persaingan yang
zero zum game. Tapi pilpres hanyalah pertandingan persahabatan saja," ujar dia.
Terkait sikap Budiman Sujatmiko yang mendukung Prabowo, kata dia, menjadi kewenangan dari PDIP untuk mengaturnya sesuai mekanisme organisasi. "Kami tidak boleh ikut campur. Kami menghormati sikap partai politik lain," ujar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menuding kubu Prabowo Subianto sedang melakukan pecah belah. Hal itu dilakukan kubu Prabowo dengan ‘membajak’ Budiman Sudjatmiko lewat berbagai godaan kekuasaan.
“Mereka (kubu Prabowo) masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan, mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," ujar Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Balikpapan, Minggu, 20 Agustus 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))