Purwokerto: Calon presiden (capres)
Anies Baswedan menilai kepercayaan masyarakat terhadap seorang pemimpin dapat menurun. Apabila pemilihan umum (
pemilu) digelar dengan kecurangan.
Anies pun mengistilahkan hal itu dengan pertandingan sepak bola. Menurutnya, pertandingan yang dimenangkan dengan bantuan wasit dan penyelenggara tidak akan dipercaya.
"Kompetisi sepak bola, tapi yang menang itu karena diuntungkan oleh wasit, diuntungkan oleh penyelenggara. Ketika itu adakah yang mempercayai dia sebagai pemenang? Tidak. Itu legitimasi moralnya turun," ujar Anies dalam acara Desak Anies edisi ke-19 di Purwokerto, Jawa Tengah, dikutip Kamis, 25 Januari 2024.
Oleh karenanya, Anies menegaskan masyarakat membutuhkan lahirnya seorang pemimpin dari proses demokrasi yang adil. Sehingga, jalannya pemerintahan bisa berlangsung bermanfaat bagi negara.
"Kita ingin pemilu yang legitimate legalnya kuat, legitimasi moralnya kuat sehingga dia bisa menjalankan pemerintahan dengan baik untuk manfaat kita semua," jelasnya.
Lebih jauh, Anies menegaskan gelaran pemilu bukan sekadar perhitungan pengeluaran negara. Akan tetapi, tentang hasil Pemilu yang bermanfaat dan diakui rakyat.
"Jadi saya melihat ini bukan soal murah dan mahal, tapi ini soal bagaimana hasil pemilu itu menghasilkan pemerintah yang legitimate. Kalau pemerintah tidak legitimate tidak diakui," ungkap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))