Jakarta: Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dalam acara Desak Anies edisi pendidikan di Yogyakarta mengatakan akan menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan Indonesia jika dirinya terpilih.
Anies menyadari bahwa Yogyakarta merupakan wilayah yang mempunyai kontribusi besar bagi negara. Menurut Anies, banyak budayawan dan seniman hebat yang tumbuh dan besar di Kota Yogyakarta.
"Kota ini punya kekuatan akar budaya yang hebat. Kota Jogja itu kota yang bisa membuat siapa pun yang datang itu bisa punya rumah. Banyak orang kuliah di Jogja kalau bekerja di luar ketika pensiun kembali lagi ke Jogja," kata dia.
Anies mengaku sudah menyiapkan berbagai program untuk merealisasikan hal tersebut. Dia berencana membangun sejumlah fasilitas pendukung salah satunya adalah akan disiapkan pusat sinema Yogyakarta.
Baca juga: Anies Dukung Optimalisasi Dana Keistimewaan Yogyakarta |
"Di sini kami membayangkan akan disiapkan pusat sinema Jogja, kemudian kita ingin membangun ruang terbuka hijau di kawasan Jogja ini dan meneruskan pembangunan transportasi umum dengan Trans Jogja. Lalu yang tidak kalah penting adalah ruang ekspresi untuk kesenian dan olahraga," lanjutnya.
Anies berjanji menumbuhkan pusat perfilman di Yogyakarta. Apalagi dia melihat di Yogyakarta sudah memiliki sekolah film.
"Di sini adalah tempat pendidikan yang paling potensial untuk makin banyak jurusan bidang perfilman. Bila disiapkan di sini, insyaallah menjadi salah satu ekosistem yang terbangun untuk menumbuhkan ekosistem perfilman di Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Orasi di Yogyakarta, Anies: Negeri ini Bukan Milik Satu Keluarga |
Menurut Anies, film menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan karena film memiliki kekuatan pembentuk persepsi kolektif, film juga memiliki kemampuan memantik imajinasi para penontonnya. Oleh karena itu, kekuatan ini harus difasilitasi untuk tumbuh.
“Jadi, harapannya film-film yang muncul di Indonesia adalah film-film yang bukan hanya disukai penonton di Indonesia, tapi mewakili Indonesia di dunia internasional. Karena itu ilmunya harus berkembang. Itu sebabnya jika di istilah perfilman 'menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan tamu mempesona di negeri orang',” kata Anies.