Jakarta: Hubungan keluarga Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dengan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menjadi sorotan tajam di tengah publik. Pasalnya Anwar Usman diduga menggunakan status kekeluargaannya dalam membuat putusan MK.
Di tengah sorotan ini, justru muncul video memperlihatkan Anwar Usman sedang makan durian bersama istrinya, Idayati. Anwar memamerkan status istrinya tersebut sebagai adik kandung Presiden Jokowi.
"Saya Anwar Usman, Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Bersama ibu. Ibu ini adiknya Pak Jokowi. Presiden," kata Anwar dalam sebuah video yang dikutip Selasa, 24 Oktober 2023.
"Apa pak?," tanya seseorang yang merasa kurang jelas dengan jawaban Anwar Usman.
"Beliau ini nyonya saya. Adiknya presiden," ujar Anwar.
Video diunggah salah seorang Pakar hukum tata negara sekaligus dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang, Feri Amsari di akun instagramnya, Senin, 23 Oktober 2023.
Feri dikenal kritis terhadap
putusan MK yang baru diketuk Anwar Usman.
"Pesan yang bagus dan sangat dalam dari Ketua MK yang istri beliau adalah adik presiden," tulis Feri Amsari.
Sejumlah netizen juga ikut nimbrung dalam kolom komentar. Berikut komentarnya:
"Inilah buktinya pak anwar usman sayang keluarga, selain sayang ke istri, sayang juga ke ponakan," tulis akun IG mrafri***.
"Selamat pagi paman, besok aku yang jadiin wapres ya," tulis akun kevinsukasu****.
"Paman yg sangat berjasa utk keponakan nya," tulis akun darmieka*****.
Anwar Usman sangat disorot usai membacakan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang usia di bawah 40 tahun bisa menjadi capres/cawapres sepanjang sedang/pernah menjadi kepala daerah. Sembilan hakim MK terbelah tajam dalam putusan ini.
Sebanyak 5 hakim mengabulkan permohonan tersebut, yakni Anwar Usman, Daniel Yusmic, M Guntur Hamzah, Manahan Sitompul dan Enny Nurbaningsih. Kemudian 4 hakim lainnya menyatakan dissenting opinion, yakni Saldi Isra, Wahiduddin Adams, Arief Hidayat dan Suhartoyo.
Putusan Anwar ini membuka peluang keponakannya sendiri, yakni Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam kesempatan terpisah, Anwar membantah terlibat konflik kepentingan dalam membuat putusan yang kontroversial tersebut.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))