Bekasi: Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mempertegas maksud program digital melayani atau yang disebut dengan 'Dilan'. Program itu disebut sebagai penegasan komitmen Jokowi memberantas koruptor.
"Memberantas korupsi hanya dilakukan dengan cara sistemik, dengan membagun organisasi dengan terapkan teknologi informasi dalam seluruh aspek pemerintahan dengan adanya mal pelayanan publik. Itu yang dilakukan Pak Jokowi," kata Hasto di sela kampanye terbuka di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2019.
Hasto mengatakan Jokowi sebagai presiden yang mempelopori sejumlah kebijakan berbasis digital. Dengan demikian, pemerintahan bisa dijalankan secara transparan.
"Pak Jokowi menjadi pelopor penerapan e-goverment. Sehingga (seperti) adanya pajak online semua jadi semakin transparan," ujar Hasto.
Selain itu, program 'Dilan' diadakan sebagai bentuk menggaet pemilih milenial. "Milenial matang sangat kuat karena Pak Jokowi sangat visioner, bagaikan infrastruktur digital dibangun sangat baik," ucap Hasto.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu turut menyinggung 'Dilan' seperti halnya dengan film berjudul yang sama. Menurut Hasto, makna kata Dilan diharapkan mendapat dukungan luas dari masyarakat seperti film aslinya.
"Ternyata juga film Dilan bisa dimaknakan tidak hanya sebagai lambang prestasi kreatif dalam industri perfilman. Tapi juga dimaknai sebagai digital melayani," pungkas Hasto.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SCI))