Yogyakarta: Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta masyarakat tak mempersoalkan pembakaran surat suara di Papua. Wiranto memilih irit bicara.
"Itu bagian dinamika pemilu. Enggak usah diributkan," tegas Wiranto usai menghadiri acara pertemuan Menteri Hukum dan Jaksa Agung se ASEAN di Sleman, Yogyakarta Kamis, 25 April 2019.
Wiranto pun kunci mulut, ketika ditanya soal satu regu TNI ditembaki kelompok kriminal bersenjata di Papua di Bandara Nduga, Papua. Dari penembakan itu, dua anggota TNI terluka.
Wiranto menegaskan, secara umum Pemilu nasional berjalan dengan aman, lancar dan damai. Masyarakat diminta bersabar menunggu hasil penghitungan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Pokoknya tinggal tunggu saja hasil pemilu dari KPU," sambung dia.
Baca: Pembakaran Surat Suara di Papua Karena Kelebihan Logistik
Dia meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi informasi di media sosial. Wiranto meminta masyarakat menjaga ketertiban bangsa.
Video berdurasi lima menit merekam aktivitas pembakaran ribuan surat suara di tengah lapangan. Orang yang merekam dalam video tersebut menyebut, aksi pembakaran surat suara dilatarbelakangi kekecewaan warga saat pemungutan suara.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo memastikan, pembakaran surat suara di Distrik Tiginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, bukan bentuk protes warga. Melainkan, kelebihan surat suara yang dimusnahkan.
"KPU distrik setempat sepakat sisa-sisa logistik dimusnahkan dan sudah dibuat berita acaranya,"jelas Dedi.
Baca: KPU Membenarkan Ada Pembakaran Surat Suara di PapuaJangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))