Jakarta: Direktur Program Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas mengatakan ada tren penurunan minat politik di kalangan milenial. Namun, milenial dinilai memeliki pandangan positif terhadap masa depan bangsa.
"Kalau kita lihat dari data, mereka punya optimisme dari segi ekonomi dan politik, Ada optimisme," kata Sirojudin dalam sebuah diskusi bertajuk 'Politik Kekinian Ala Milenial', di Studio Grand MetroTV, Jakarta Barat, Kamis, 22 November 2018.
Namun, Sirojuddin menilai, generasi milenial butuh sosok idola di dunia politik. Hal ini lantaran belum banyak sosok yang bisa dijadikan
role model bagi generasi milenial untuk terjun langsung ke dunia politik.
"Mereka ingin juga melihat reprsentasi dirinya di panggung-panggung nasional," ujar Sirojudin.
Baca: Milenial Determinan di Pemilu 2019
Minimnya sosok milenial yang berkecimpung di dunia politik disebabkan sistem kaderisasi partai yang belum adaptif terhadap perkembangan zaman. Sistem kaderasasi partai dinilai masih kaku dan hierarkis.
"Milenial dipaksa mengantre, ada hierarki, sementara anak-anak muda milenial ini terbiasa dengan dunia yang serba cepat dan instan. Sementara sistem politik kepartaian kita belum adaptif. Milenial menunggu kapan sistem itu bisa mengakomodir ruang-ruang itu agar mereka bisa melompat," tuturnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))