Jakarta: Partai Gerindra merespons narasi Budiman Sudjatmiko yang hendak menyandingkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Wacana tersebut dinilai sulit direalisasikan.

"Sayup-sayup kedengaran (narasi Prabowo-Ganjar), tapi kami melihat itu agak kesulitan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani di di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Agustus 2023.

Wakil Ketua MPR itu menyampaikan kendala realisasi Prabowo-Ganjar. Salah satunya, kedua tokoh itu sudah dideklarasikan sebagai calon presiden (capres).
 

Baca juga: Seperti dengan PDIP, Golkar dan Gerindra Punya Tim Teknis

Alasan kedua karena kedua tokoh itu sudah memenuhi syarat pencalonan. Diusung partai politik (parpol) atau gabungan parpol yang memiliki 20 persen kursi DPR, yakni115 dari 575 jumlah kursi di DPR pada Pemilu 2019. Atau 25 persen suara nasional pada pemilu sebelumnya.

Gerindra saat ini sudah menjalin koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jumlah anggota dewan kedua partai itu di parlemen periode 2019-2024 adalah 136 kursi. 

Sedangkan Ganjar bisa diusung sendirian PDI Perjuangan tanpa berkoalisi dengan partai lain. Partai berlogo banteng moncong putih itu memperoleh 128 kursi pada Pemilu 2019.

"Dan sudah memenuhi koalisi. Jadi dari segi teknis begitu," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((ABK))