Jakarta: Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) meminta KPU mengurangi jumlah penonton langsung dalam kegiatan debat capres. Permintaan ini lantaran keriuhan penonton merusak substansi perdebatan.
"Kehadiran tim paslon menurut saya tidak perlu terlalu besar. Karena kenapa? Ternyata fokus debat yang mestinya kepada substansi dan apa yang ditawarkan oleh paslon itu seolah-olah menjadi pertandingan bola dengan sorak sorai pendukung," kata Pembina Perludem, Titi Anggraini, Rabu 13 Desember 2023.
Baca juga:
Cak Imin Siap Debat, Gibran dan Mahfud Diusulkan Persiapan Lebih
Titi menyoroti aksi Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2
Gibran Rakabuming Raka pada debat perdana yang digelar di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa 12 Desember 2023. Ia menilai apa yang dilakukan Gibran menjadi salah satu dasar agar jumlah penonton dikurangi.
"Kita lihat salah satu rekan dari calon, yaitu cawapres Gibran bahkan mendorong para audiens untuk istilahnya memberikan dukungan atau merespons ketika calon menyampaikan pendapat. Menurut saya, hal-hal seperti itu tidak perlu," ungkap Titi.
Sebelumnya
aksi Gibran viral di media sosial. Viral terlihat seperti menjadi 'provokator' dalam debat tersebut.
"
Gw ngeliatnya kayak provokator liga tarkam tuh si gibran," tulis akun X @HKurniawanhe**, Rabu 13 Desember 2023.
"Gibran, pahlawan debat capres kemarin! Tugasnya bukan jadi cawapres, tapi provokator penonton! Penonton tertantang, debat jadi semakin panas! Wuihh keren!!," tulis akun @gpjo**.
"Memberi semangat itu dul bukan provokator. Neo kadrun semp**l provokator," tulis akun @Ki_ceb***.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))