Jakarta: Lembaga
survei Poltracking Indonesia mengeluarkan hasil jajak pendapatnya terkait elektabilitas calon
presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Jawa Timur. Hasilnya, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 3,
Ganjar Pranowo-Mahfud MD, merosot tajam.
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha mengatakan elektabilitas Ganjar-Mahfud selama ini konsisten unggul di Jawa Timur. Namun, kini elektabilitas Ganjar anjlok hingga 21 persen.
"Di September, (elektabilitas Ganjar) 38,2 persen (tapi turun) menjadi 17,2 persen pada Januari 2024," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha dalam konferensi pers secara virtual bertajuk Peta Suara Pilpres Di Provinsi Penentu: Siapa Pemenang Di Jawa Timur, Selasa, 6 Februari 2024.
Suara Ganjar-Mahfud diduga beralih ke capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal ini terlihat dari melonjaknya elektabilitas Prabowo-Gibran dari 40,6 persen pada September 2023 menjadi 60,1 persen pada Januari 2024.
"Jadi perolehan ini adalah pegeseran pemilih besar-besaran yang sebelumnya memilih Ganjar ke Prabowo Subianto," jelas Hanta.
Dia menduga keberadaan Gibran menjadi faktor berpindahnya pendukung Ganjar. Sementara itu, elektabilitas capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhiamin Iskandar, masih stabil.
"Ada kenaikan yang sangat tipis dari September 2023 suaranya 13,6 persen dan menjadi 14,9 persen pada Januari 2024," terang dia.
Survei ini dilakukan dengan melibatkan 8.000 responden pada 25-31 Januari 2024. Metodelogi yang digunakan
multisage random sampling dengan
margin of error 1,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))