Jakarta: Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (
Bawaslu) Rahmat Bagja masih menunggu tindak lanjut pihak kepolisian atas dugaan penistaan agama terkait pelecehan gerakan salat yang dilakukan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (
Zulhas). Hasil penyidikan pihak kepolisian bakal menjadi rujukan Bawaslu.
Di sisi lain, Bawaslu meminta masyarakat yang keberatan dengan pernyataan Zulhas untuk melapor ke polisi. "Silakan saja masyarakat (melapor) jika kemudian terganggu dengan ucapan beliau (Zulhas)," katanya di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023.
Bagja mengingatkan semua pejabat negara, termasuk menteri, untuk berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan, terutama dalam forum resmi kenegaraan. Bawaslu, sambungnya, dapat menindak dugaan pelanggaran yang dilakukan Zulhas penyalahgunaan fasilitas negara.
Dugaan pelecehan gerakan salat sendiri dilakukan Zulhas dalam kapasitasnya sebaai Mendag saat agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 19 Desember 2023.
Dalam acara itu, Zulhas menyebut adanya fenomena masyarakat yang saat tak lagi menghayuti ucapan amin saat salat maghrib. Menurutnya, diamnya ucapan amin saat salat dilatarbelakangi rasa cinta kepada calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Konteks politik Indonesia kekinian merujuk Amin sebagai akronim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1. Selain bacaan amin, Zulhas juga menyinggung gerakan
tahiyat atau duduk dalam salat yang diselingi penunjukkan jari telunjuk.
"Itu kalau
tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah)," kata Zulhas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))