Pengawasan Logistik Pemilu 2024 di Cirebon Diperketat
Seorang petugas dari KPU Kabupaten Cirebon saat mengecek kondisi logistik pemilu di gudang penyimpanan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (25/10/2023). (ANTARA/Fathnur Rohman)
Cirebon: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan pengawasan dan pengecekan secara ketat terhadap logistik Pemilu Serentak 2024 supaya memenuhi standar spesifikasi.
"SOP (prosedur operasional standar) yang diterapkan KPU, setiap barang datang itu yang pertama dicek adalah surat jalan. Betul atau tidak sesuai informasi yang kami dapatkan dari penyedia. Kemudian, kami pastikan jumlahnya, jenisnya, dan sebagainya," kata Ketua KPU Cirebon Sopidi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 25 Oktober 2023.
Sopidi menjelaskan prosedur itu perlu dilakukan guna mengantisipasi adanya logistik pemilu yang tidak memenuhi standar atau dalam kondisi rusak.
Dia pun memastikan saat logistik tiba ke gudang penyimpanan, tim internal dari KPU Cirebon langsung memeriksanya.
"Kalau hasil pengecekan clear, sesuai spesifikasi, kami terima. Kalau tidak, maka kami minta dikembalikan," tambah Sopidi.
Kondisi saat ini, lanjutnya, terdapat dua jenis logistik berupa bilik suara dan kotak suara yang sudah diterima KPU Kabupaten Cirebon. Kedua jenis logistik Pemilu Serentak 2024 itu diterima dalam kondisi baik.
Hanya saja, kata Sopidi, KPU Cirebon sempat menemukan sekitar 19.540 kotak suara yang tidak memenuhi spesifikasi. Belasan ribu kotak suara itu sempat diketahui tidak memiliki lubang pengait untuk kabel pengikat. Sehingga, KPU Kabupaten Cirebon mengembalikan barang tersebut ke pihak penyedia.
Kendati demikian, Sopidi menjamin logistik tersebut telah diganti dengan barang baru dan memenuhi spesifikasi.
"Perlu dijelaskan bahwa kotak suara itu tidak rusak, hanya saja spesifikasinya kurang, yaitu tidak ada lubang untuk pengait cable ties. Sampai kemarin malam, semuanya sudah terpenuhi atau diganti," jelasnya.
Dengan demikian, maka total kotak suara yang telah diterima KPU Kabupaten Cirebon hingga kini tercatat sebanyak 34.775 unit dari jumlah kebutuhan sekitar 34.770 kotak suara.
"Sedangkan, bilik suara ini jumlah kebutuhan kami di angka 27.752 dan sudah terpenuhi, dikirim penyedia sebanyak 27.772 atau ada lebih 20 unit. Itu dipastikan aman," terang Sopidi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((MEL))
"SOP (prosedur operasional standar) yang diterapkan KPU, setiap barang datang itu yang pertama dicek adalah surat jalan. Betul atau tidak sesuai informasi yang kami dapatkan dari penyedia. Kemudian, kami pastikan jumlahnya, jenisnya, dan sebagainya," kata Ketua KPU Cirebon Sopidi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 25 Oktober 2023.
Sopidi menjelaskan prosedur itu perlu dilakukan guna mengantisipasi adanya logistik pemilu yang tidak memenuhi standar atau dalam kondisi rusak.
Dia pun memastikan saat logistik tiba ke gudang penyimpanan, tim internal dari KPU Cirebon langsung memeriksanya.
"Kalau hasil pengecekan clear, sesuai spesifikasi, kami terima. Kalau tidak, maka kami minta dikembalikan," tambah Sopidi.
| Baca juga: KPU Lebak Ajak Pemilih Tak Golput Pemilu 2024 |
Kondisi saat ini, lanjutnya, terdapat dua jenis logistik berupa bilik suara dan kotak suara yang sudah diterima KPU Kabupaten Cirebon. Kedua jenis logistik Pemilu Serentak 2024 itu diterima dalam kondisi baik.
Hanya saja, kata Sopidi, KPU Cirebon sempat menemukan sekitar 19.540 kotak suara yang tidak memenuhi spesifikasi. Belasan ribu kotak suara itu sempat diketahui tidak memiliki lubang pengait untuk kabel pengikat. Sehingga, KPU Kabupaten Cirebon mengembalikan barang tersebut ke pihak penyedia.
Kendati demikian, Sopidi menjamin logistik tersebut telah diganti dengan barang baru dan memenuhi spesifikasi.
"Perlu dijelaskan bahwa kotak suara itu tidak rusak, hanya saja spesifikasinya kurang, yaitu tidak ada lubang untuk pengait cable ties. Sampai kemarin malam, semuanya sudah terpenuhi atau diganti," jelasnya.
Dengan demikian, maka total kotak suara yang telah diterima KPU Kabupaten Cirebon hingga kini tercatat sebanyak 34.775 unit dari jumlah kebutuhan sekitar 34.770 kotak suara.
"Sedangkan, bilik suara ini jumlah kebutuhan kami di angka 27.752 dan sudah terpenuhi, dikirim penyedia sebanyak 27.772 atau ada lebih 20 unit. Itu dipastikan aman," terang Sopidi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((MEL))
BERITA TERKAIT
