Jakarta: Juru Bicara TPN
Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono, meluruskan pernyataannya perihal laporan terhdap dirinya yang dilayangkan sejumlah pihak ke Polda Metro Jaya buntut dugaan menyebut polisi tidak netral dalam
Pemilu 2024. Aiman mengaku bukan menuding polisi tidak netral, melainkan oknum.
"Saya Aiman, ada banyak pemberitaan dan info-info di luar sana yang tidak tepat. Saya ingin meluruskan saya tidak pernah menyebut institusi Polri, tapi oknum," kata Aiman dalam akun Instagram pribadinya seperti dilihat
Medcom.id, Rabu, 15 November 2023.
Dia mengaku bisa membuktikannya. Aiman pun menayangkan cuplikan video pernyataannya saat konferensi pers di media center TPN Ganjar-Mahfud. Cuplikan ini yang dijadikan bukti dalam pelaporan ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan menyebut polisi tidak netral.
"Saya yakin betul itu bukan terkait institusi, tapi ini terkait dengan oknum-oknum di dalamnya. Bahkan, dalam video tersebut juga saya jelaskan banyak sekali anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas," ungkap Aiman.
Aiman mengatakan dia yakin dalam Korps Bhayangkara banyak sekali yang masih memiliki nurani dan mempertahankan idealisme, dan netralitasnya. Dia berharap hal itu juga ada pada pimpinan tertinggi Polri, yakni Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
"Saya harapkan pimpinan-pimpinan tertinggi termasuk Pak Kapolri Jendereal Listyo Sigit Prabowo juga memiliki semangat yang sama untuk mempertahankan netralitas," ucapnya.
Aiman pun berharap informasi yang disampaikan kepadanya soal polisi tidak netral salah. Kemudian, dia mempertanyakan laporan yang dilayangkan kepadanya.
"Oleh karena hal-hal seperti ini yang disampaikan kepada saya mudah-mudahan yang salah. Jadi kalau masih dilaporkan tentu ini menjadi pertanyaan," jelas dia.
Sebelumnya, Aiman dilaporkan terkait pernyataannya yang mengungkap informasi tentang sejumlah anggota Polri yang keberatan terhadap perintah komandan. Anggota itu keberatan diperintah untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu.
"Saya mendapat sejumlah informasi dari beberapa teman-teman di kepolisian, yang mereka keberatan karena diminta oleh Komandannya. Nggak tahu ini komandannya sampai di tingkat daerah atau tingkat pusat misalnya tidak disebutkan, yang meminta untuk mengarahkan atau membantu pemenangan pasangan Prabowo-Gibran, ini firmed ini nggak hanya satu ini ada banyak yang memberikan informasi kepada saya," demikian pernyataan Aiman beberapa waktu lalu.
Polisi akan panggil Aiman
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan akan memanggil Aiman dalam mengusut kasus ini. Pemanggilan dilakukan dalam proses penyelidikan.
"Ya nanti ya (bakal dipanggil). Jadi ada tahapan-tahapan ini ya," kata Ade di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 14 November 2023.
Ade mengatakan pemanggilan terhadap Aiman bakal dilakukan setelah tahapan pengambilan barang bukti elektronik sampai permintaan klarifikasi terhadap pelapor. Termasuk berkoordinasi dengan para ahli, baik ahli ITE, ahli hukum pidana, ahli bahasa, ahli sosiologi hukum.
"Rangkaian itu dulu yang akan kita lalui. Baru nanti kemudian kita akan lakukan undangan klarifikasi terhadap saudara terlapor AW," ungkap Ade.
Total ada enam pihak yang melaporkan Aiman ke Polda Metro Jaya. Yakni Front Pemuda Jaga Pemilu; Aliansi Masyarakat Sipil Indonesia; Jaringan Aktivis Muda Indonesia; Aliansi Gerakan Pengawal Demokrasi; Barisan Mahasiswa Jakarta; dan Garda Pemilu Damai. Laporan ini akan digabung menjadi satu.
Aiman dilaporkan Pasal 28 (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahum 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 1 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))