Jakarta: Calon presiden nomor urut 3,
Ganjar Pranowo memberi pertanyaan terkait pelanggaran HAM berat ke capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam sesi debat Capres 2024.
Pertanyaan pada sesi tanya jawab ini ditanyakan Ganjar berdasarkan empat rekomendasi DPR RI pada 2009 terkait
kasus pelanggaran HAM, yakni membentuk pengadilan HAM ad hoc, menemukan 13 korban penghilangan paksa, memberikan kompensasi dan pemulihan, dan meratifikasi konvensi anti-penghilangan paksa sebagai upaya pencegahan.
“Pertanyaan saya dua, kalau Bapak ada di situ, apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Di luar sana menunggu banyak Ibu-ibu, apakah bapak bisa membantu menemukan di mana kuburnya yang hilang agar mereka bisa berziarah?” kata Ganjar.
Pertanyaan tersebut dijawab Prabowo dengan mengungkapkan pihaknya yang paling keras dalam membela hak asasi manusia (HAM). Ia meminta agar isu pelanggaran HAM pada 1997-1998 lalu tidak dipolitisasi.
Prabowo mengaku akan menjunjung tinggi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) jika terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Prabowo juga mengaku akan membantu mencari jalan keluar terkait pengungkapan 13 orang hilang dalam penyampaian pendapat pada 1997-1998 seperti yang ditanyakan Calon Presiden Ganjar Pranowo dalam debat perdana di KPU RI.
"Saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia, nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, yang katanya saya culik sekarang ada di pihak saya, membela saya. Jadi masalah HAM, jangan dipolitisasi menurut saya," kata Prabowo dalam Debat Pertama Calon Presiden 2024 di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.
Prabowo mengaku, pertanyaan yang dilontarkan Ganjar cukup tendensius. Dia menyatakan pertanyaan itu kerap muncul ke permukaan setiap dirinya mendapat polling tinggi pada perhelatan Pilpres sejak beberapa tahun lalu.
"Saya tegas akan menegakkan hak asasi manusia. Masalah yang Bapak tanyakan sangat tendensius Kenapa yang 13 orang itu hilang ditanya kepada saya, itu tendensius dan wakil bapak yang mengurus selama ini, jadi kalau memang keputusannya mengadakan pengadilan HAM ya kita adakan pengadilan HAM tidak masalah," jelas Prabowo.
Daftar 13 Orang yang Hilang Tahun 1997-1998
Berdasarkan data Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS), terdapat 23 orang telah dihilangkan oleh negara pada tahun 1997-1998. Dalam catatan KONTRAS sembilan orang sudah dibebaskan, satu orang meninggal dunia, yaitu Leonardus Gilang, sembilan orang dilepaskan, dan 13 orang keberadaannya masih menjadi misteri.
Berikut ini daftar 13 orang yang menghilang sampai saat ini dikutip dari KONTRAS:
- Dedy Umar Hamdun hilang pada 29 Mei 1997 di Jakarta.
- Herman Hendrawan hilang pada 12 Maret 1998 di Jakarta.
- Hendra Hambali hilang pada 14 Mei 1998 di Jakarta.
- Ismail hilang pada 29 Mei 1997 di Jakarta.
- M Yusuf hilang pada 7 Mei 1997 di Jakarta.
- Noval Al Katiri hilang pada 29 Mei 1997 Jakarta .
- Petrus Bima Anugrah hilang pada 1 April 1998 Jakarta.
- Sony hilang pada 26 April 1997 Jakarta .
- Suyat dilaporkan hilang 13 Februari 1998 Jakarta.
- Ucok Munandar Siahaan hilang pada 14 Mei 1998 Jakarta.
- Yadin Muhidin dilaporkan hilang pada 14 Mei 1998 Jakarta.
- Yani Afri 26 April 1997 Jakarta.
- Wiji Tukul hilang pada kisaran akhir 1998 atau awal 1999.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((RUL))