Jakarta: Pemuda sebagai pemilih pemula dalam Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024 didorong untuk melek dan melihat rekam jejak kandidat yang bertarung. Sebab, mereka menjadi penanggung jawab untuk mengadang warisan Orde Baru yang mencoba berkuasa.
"Kita semua bertanggungjawab untuk menyelamatkan bangsa ini dari kepeminpinan yang otoriter dan feodal sebagai warisan orde baru. Apalagi pada hari ini, wakilnya pelanggar konstitusi atau etik," kata penulis Buku Hitam Prabowo Azwar Furgudyama dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Januari 2024.
Hal tersebut diungkap Azwar dalam bedah Buku Hitam Prabowo di Sumatra Barat. Menurut dia, pemuda sebagai pemilih pemula perlu memperdalam literasi terkait calon. Sehingga, memahami siapa yang tak patut dipilih karena berpotensi mengancam demokrasi Indonesia.
Perwakilan dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Sumatra Barat (PBHI) Sarah Azmi tak ingin generasi muda dibodohi terkait
pelanggaran HAM. Terlebih, isu tersebut semakin berlarut dan tak ada penyelesaian.
"Kami mengajak kepada generasi muda agar sama-sama mengawal kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dan pelanggaran HAM pada hari ini," jelas Sara.
Pengamat kebijakan publik Muhammad Jamil menilai pengakuan terhadap HAM mesti dikedepankan. Jangan sampai, pihak yang kritis dilanda ketakutan, bahkan para akademisi merasakan hal itu.
"Negara yang menganut sistem demokrasi semestinnya tidak takut dalam berpendapat. Karena demokrasi tidak mengenal ancaman dan bahkan teror kepada publik," jelas Jamil.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))