Jakarta:
Penghitungan suara Pilpres 2024 di situs
KPU memunculkan perbedaan data yang sangat mencolok. Data yang ditampilkan di web pemilu2024.kpu.go.id sangat jauh berbeda dengan data manual pada Formulir C1.
Perbedaan perolehan suara ketiga capres-cawapres di web KPU dan hitungan manual itu banyak diunggah di media sosial X. Salah satu contohnya penghitungan suara di TPS 094 Cianjur, Jawa Barat.
Di web KPU, calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin memperoleh suara 222. Tapi dalam hitungan manual, mereka hanya memperoleh 112 suara sah.
Selain itu, di web KPU pasangan Prabowo-Gibran juga tercatat mendapatkan perolehan suara sebanyak 884, semantara jumlah hitungan manualnya hanya 84.
Selanjutnya, pasangan Ganjar-Mahfud di web KPU tercatat mendapat 817 suara, padahal perhitungan manualnya hanya 17 suara.
Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Idham Holik mengatakan perbedaan data itu karena ketidak akuratan teknologi komputasi Sirekap membaca data yang berasal dari foto dokumen formulir C1.
Oleh karena itu, Idham menyebut perbedaan data itu nanti akan diperbaiki di Tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan).
"Berkenaan dengan hal tersebut nanti pada saat rekapitulasi di tingkat PPK akan diperbaiki," kata Idham.
Idham juga mengatakan, akan ada perbaikan hasil pembacaan data Sirekap dengan foto formulir C1. Perbaikan itu akan dilakukan di depan para saksi dan Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dalam forum rapat rekapitulasi panitia pemilihan kecamatan atau PPK.
Diketahui, hasil penghitungan suara sementara tersebut bersumber dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas mengunggah hasil penghitungan suara dari kertas plano C1 dengan memfotonya melalui aplikasi Sirekap. Sehingga yang terbaca pada web adalah hasil yang terunggah oleh anggota KPPS itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))