Pemilih Mengambang di Jakarta Paling Banyak
Ilustrasi Pemilu, Medcom.id - M Rizal (Rhobi Shani)
Jakarta: Lembaga survei Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) mendapati angka pemilih mengambang (undecided voters) di sejumlah provinsi masih tergolong tinggi. Persentase paling besar pemilih yang belum menentukan pilihannya di Pilpres 2019 ada di Jakarta.
"DKI Jakarta (pemilih) masih rahasia itu 31,3 persen," kata Peneliti CSIS Arya Fernandes saat merilis hasil surveinya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Maret 2019.
Arya mengatakan, jumlah pemilih mengambang terbanyak kedua ada di Jawa Timur, yakni sebesar 25,3 persen. Kemudian, Jawa Tengah dan Yogyakarta 16,1 persen, Maluku dan Papua 14,3 persen.
Sementara itu, di pemilih mengambang di wilayah Sumatera ada 11,6 persen, Sulawesi 11,4 persen, serta Jawa Barat dan Banten 9,5 persen. Daerah NTB, NTT , dan Bali 6,9 persen. Sebanyak 1,5 persen pemilih di Kalimantan juga masih merahasiakan pilihannya di Pilpres 2019.
Menurut Arya, situasi ini harus menjadi catatan para kandidat Pilpres. Kedua kubu yang bertarung harus bisa menarik hati masyarakat yang belum menentukan pilihannya di sisa masa kampanye.
"Ini menjadi satu lumbung perebutan yang keras karena orang yang masih rahasia cukup tinggi," imbuhnya.
Sementara itu, senior peneliti CSIS Philips J Vermonte menjelaskan salah satu penyebab tingginya pemilih mengambang di Jakarta yakni faktor lingkungan. Selain itu, faktor lainnya adalah tingkat pendidikan.
"Warga Jakarta lebih terekspos dengan informasi membuat dia semakin kritis, makanya tidak mau menjawab, karena punya banyak pilihan dan mengkalkulasi," imbuhnya.
Hasil Survei CSIS mendapati pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul ketimbang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma'ruf meraih 51,4 persen suara, sementara Prabowo-Sandi hanya 33,3 persen suara. Secara keseluruhan, masih ada 14,1 persen responden yang tidak menjawab atau rahasia.
Baca: Elektabilitas Jokowi-Ma`ruf Melompati Prabowo-Sandi di Banten dan Jabar
Survei pilpres CSIS digelar pada 15 sampai 22 Maret 2019 di 34 provinsi. Survei yang menggunakan metode multistage random sampling ini melibatkan 1.960 responden. Margin of error sekitar 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
"DKI Jakarta (pemilih) masih rahasia itu 31,3 persen," kata Peneliti CSIS Arya Fernandes saat merilis hasil surveinya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Maret 2019.
Arya mengatakan, jumlah pemilih mengambang terbanyak kedua ada di Jawa Timur, yakni sebesar 25,3 persen. Kemudian, Jawa Tengah dan Yogyakarta 16,1 persen, Maluku dan Papua 14,3 persen.
Sementara itu, di pemilih mengambang di wilayah Sumatera ada 11,6 persen, Sulawesi 11,4 persen, serta Jawa Barat dan Banten 9,5 persen. Daerah NTB, NTT , dan Bali 6,9 persen. Sebanyak 1,5 persen pemilih di Kalimantan juga masih merahasiakan pilihannya di Pilpres 2019.
Menurut Arya, situasi ini harus menjadi catatan para kandidat Pilpres. Kedua kubu yang bertarung harus bisa menarik hati masyarakat yang belum menentukan pilihannya di sisa masa kampanye.
"Ini menjadi satu lumbung perebutan yang keras karena orang yang masih rahasia cukup tinggi," imbuhnya.
Sementara itu, senior peneliti CSIS Philips J Vermonte menjelaskan salah satu penyebab tingginya pemilih mengambang di Jakarta yakni faktor lingkungan. Selain itu, faktor lainnya adalah tingkat pendidikan.
"Warga Jakarta lebih terekspos dengan informasi membuat dia semakin kritis, makanya tidak mau menjawab, karena punya banyak pilihan dan mengkalkulasi," imbuhnya.
Hasil Survei CSIS mendapati pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul ketimbang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma'ruf meraih 51,4 persen suara, sementara Prabowo-Sandi hanya 33,3 persen suara. Secara keseluruhan, masih ada 14,1 persen responden yang tidak menjawab atau rahasia.
Baca: Elektabilitas Jokowi-Ma`ruf Melompati Prabowo-Sandi di Banten dan Jabar
Survei pilpres CSIS digelar pada 15 sampai 22 Maret 2019 di 34 provinsi. Survei yang menggunakan metode multistage random sampling ini melibatkan 1.960 responden. Margin of error sekitar 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
BERITA TERKAIT
