Sandiaga: Saatnya RI Punya Bank Syariah Terbesar se-ASEAN
Pasangan Capres-cawapres nomor pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyampaikan visi dan misi saat debat kelima Pilpres 2019. (FOTO: MI/Ramdani)
Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sudah saatnya bagi bank syariah Indonesia untuk go international.
Sandiaga mengatakan dengan fakta sebagai negara muslim seharusnya Indonesia mampu mewujudkan hal tersebut. Hal itu ia ungkapkan dalam debat capres-cawapres kelima di Hotel Sultan, Jakarta Selatan.
"Kita sudah saatnya punya bank syariah terbesar di ASEAN," kata Sandi, Sabtu, 13 April 2019.
Baca juga: Ekonomi Mikro Syariah Perlu Dibahas dalam Debat
Sandi pun terheran pasalnya yang menjadi pusat keuangan syariah di ASEAN adalah negara lain, yakni Malaysia bukan Indonesia. Bahkan negara di luar ASEAN seperti Hong Kong saat ini tengah mengembangkan keuangan syariah.
Selain dari sisi keuangan, Sandiaga juga menginginkan agar ekonomi syariah Indonesia tumbuh lebih baik lagi dari posisi saat ini. Dia menyebutkan menurut global ekonomi indeks Indonesia masih berada di peringkat ke 10 dalam hal ekonomi Syariah. Padahal, kata Sandi harusnya bisa lebih baik.
Baca juga: Syariah, Solusi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan
Selain itu, lanjut dia, dalam hal produk halal, Indonesia masih menempati urutan ke empat di dunia sebagai negara pengimpor. Harusnya, kata Sandiaga, Indonesia bisa memproduksi produk halal.
"Ini perlu ada ekosistem yang komperhensif, penguatan usaha syariah harus dikuatkan. Dengan semangat untuk memproduksi, maka kita bisa memperkuat. Jangan selalu dibanjiri impor," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AHL))
Sandiaga mengatakan dengan fakta sebagai negara muslim seharusnya Indonesia mampu mewujudkan hal tersebut. Hal itu ia ungkapkan dalam debat capres-cawapres kelima di Hotel Sultan, Jakarta Selatan.
"Kita sudah saatnya punya bank syariah terbesar di ASEAN," kata Sandi, Sabtu, 13 April 2019.
Baca juga: Ekonomi Mikro Syariah Perlu Dibahas dalam Debat
Sandi pun terheran pasalnya yang menjadi pusat keuangan syariah di ASEAN adalah negara lain, yakni Malaysia bukan Indonesia. Bahkan negara di luar ASEAN seperti Hong Kong saat ini tengah mengembangkan keuangan syariah.
Selain dari sisi keuangan, Sandiaga juga menginginkan agar ekonomi syariah Indonesia tumbuh lebih baik lagi dari posisi saat ini. Dia menyebutkan menurut global ekonomi indeks Indonesia masih berada di peringkat ke 10 dalam hal ekonomi Syariah. Padahal, kata Sandi harusnya bisa lebih baik.
Baca juga: Syariah, Solusi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan
Selain itu, lanjut dia, dalam hal produk halal, Indonesia masih menempati urutan ke empat di dunia sebagai negara pengimpor. Harusnya, kata Sandiaga, Indonesia bisa memproduksi produk halal.
"Ini perlu ada ekosistem yang komperhensif, penguatan usaha syariah harus dikuatkan. Dengan semangat untuk memproduksi, maka kita bisa memperkuat. Jangan selalu dibanjiri impor," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AHL))
BERITA TERKAIT
