Jakarta: Kubu pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) menilai hal wajar sejumlah civitas akademika menyatakan kritiknya kepada Presiden Joko Widodo (
Jokowi) terkait dinamika politik. Kritik itu dinilai bagian dari demokrasi.
"Kalau ada elemen masyarakat yang pengen menyampaikan aspirasi saya pikir ini negara demokrasi. Jadi wajar-wajar saja tidak ada masalah," kata Captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas)
AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus di Markas Pemenangan Timnas AMIN, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari 2024.
Syaugi enggan merespons lebih jauh. Ia mengatakan bahwa AMIN kini fokus pada kampanye akbar pada Sabtu, 10 Februari 2024.
"Kami fokus pada kerja timnas ini khususnya dalam kampanye pemenangan," ucap Syaugi.
Mantan Kepala Basarnas itu juga menyinggung soal sejumlah alumni perguruan tinggi yang berada di barisan perubahan. Para alumni menyatakan dukungannya itu dinilai masih dalam koridor demokrasi.
"Beberapa alumni baik dari ITB, Gadjah Mada, UI, dan Trisakti. Mereka semua rata-rata mendukung tagline Pak Anies yaitu perubahan. Mungkin juga mereka-mereka seperti itu, saya pikir jadi kita menyambut baik apa yang disampaikan selama itu dalam koridor demokrasi," ujar Syaugi.
Sejumlah civitas akademika UGM, yang terdiri atas guru-guru besar, mahasiswa, dan BEM UGM mengkritik pemerintahan
Jokowi, yang dianggap telah melakukan tindakan-tindakan menyimpang di tengah proses penyelenggaraan negara.
Dalam petisi yang dibacakan oleh guru besar fakultas psikologi UGM, Koentjoro, mereka menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan menyimpang dari prinsip moral demokrasi, yang dilakukan oleh penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat.
"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada," kata Guru Besar Fakultas Fakultas Psikologi, Prof. Drs. Koentjoro, di Balairung Gedung Pusat UGM, Rabu, 31 Januari 2024.
Teranyar, civitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, juga menyampaikan sikap senada. Mereka mendesak Jokowi untuk kembali jadi teladan dalam etika dan praktik kenegarawanan.
Jokowi diminta tidak memanfaatkan institusi kepresidenan. Khususnya untuk memenuhi kepentingan politik keluarga melalui keberpihakan pada salah satu pasangan capres dan cawapres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))