Jakarta: Calon Presiden (Capres)
Anies Baswedan menyebut sudah menemui jutaan pendukung gerakan perubahan. Mereka diklaim bukan pendukung bayaran.
"Dan mereka yang datang untuk pertemuan-pertemuan kita bukanlah orang-orang yang dibayar dan dikerahkan," kata Anies di Pondok Pesantren (Ponpes) Ma'hadul 'Ulum Asy-Syar'iyyah (MUS), Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin, 25 Desember 2023.
Tak hanya menemui, Anies juga menjabat tangan jutaan pendukung tersebut. Dia juga mendengarkan berbagai aspirasi yang disampaikan kepadanya.
"Tak terhitung lagi berapa juta jabat tangan dan di dalam pertemuan-pertemuan jabat tangan itu begitu banyak yang datang," sebut dia.
Capres nomor urut 1 itu mengatakan mereka yang datang menyatakan dukungan tanpa paksaan. Mereka menginginkan perubahan untuk kehidupannya.
"Merangkap dengan sepenuh hatinya, dengan swadaya, swadana, swakarsa, dan semua mengatakan, 'Pak jangan khianati kami, pak pikirkan nasib anak-anak kami, pak biaya hidup, pak berasnya mahal pak pupuknya sulit'," ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan semua yang disampaikan itu bukan persoalan rumit. Masalah yang mereka sampaikan sejatinya dapat dibereskan pemerintah.
"Masalahnya selama ini tidak di serius untuk diselesaikan. Karena itulah kemudian ini merasa dari seluruh perjalanan ini ada keinginan jutaan orang di luar sana, perubahan untuk Indonesia adil, makmur bagi semua," ujae Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))