Jakarta: Pasangan
Ganjar Pranowo-Mahfud MD melakukan program bagi-bagi telur untuk meningkatkan gizi masyarakat. Namun, program ini dinilai akan lebih besar biaya distrubusinya dari pada pembagian telur itu sendiri.
Koordinator Nasional Penerus Negeri Muhammad Pradana Indraputra menyampaikan program bagi-bagi telur tidak akan
cost-efficient jika akan disinkronkan dengan program KTP Sakti.
"Karena, biaya distribusi dan juga administrasinya bakal jauh lebih besar dibandingkan pembagian telurnya sendiri," kata Pradana di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024.
“Kami mengapresiasi
TPN Ganjar-Mahfud yang akhirnya mengakui pentingnya menjaga gizi anak-anak dan ibu-ibu Indonesia," imbuhnya.
Menurut Pradana, program pembagian bahan pokok untuk pemenuhan gizi masyarakat, harus memiliki efek domino untuk pemberdayaan ekonomi sekitar semisal UMKM dan pemilik warung. Jadi tidak hanya menjadi program yang menguntungkan segelintir pihak saja.
Pasalnya, secara ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat karena akan memanfaatkan UMKM sekitar dalam pemenuhan program tersebut. “Karena katering atau warung makanan merupakan salah satu unit usaha yang paling banyak yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Pradana menjelaskan, program seperti makan siang dan susu gratis merupakan satu bentuk kesadaran dalam menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Tidak hanya sejak balita tetapi juga saat dalam kandungan lewat program pemenuhan gizi ibu hamil.
Sebelumnya, Sekjen PDIP sekaligus sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto blusukan bagi-bagi telur di Rusun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Hasto menolak blusukannya itu disamakan dengan program susu gratis dari paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hasto membeberkan alasan memilih telur untuk dibagi-bagikan kepada warga rusun Tanah Tinggi. Ia mengatakan telur memiliki kandungan protein yang tinggi dan rendah glukosa sehingga dapat mencegah stunting.
"Kami memberikan telur karena ini secara empiris menurut para ahli gizi telur kaya protein, bagus tidak hanya mencegah stunting juga dalam pertumbuhan kecerdasan anak-anak kita," kata Hasto.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WHS))