Jakarta: Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menegaskan
bantuan sosial (bansos) yang akan dibagikan jelang pemilu tak boleh dilabeli dengan
kepentingan politik. Ini untuk menghindari penggiringan opini publik.
“Yang jadi problem adalah jika prosesnya nanti berbau kampanye dan mengarahkan. Itu yang sangat dikhawatirkan karena bisa menggiring opini publik. Sehingga dikhawatirkan yang memerhatikan warga hanya pihak tertentu,” kata Firman kepada Media Indonesia, Senin, 29 Januari 2024.
Firman mengungkapkan, terlepas apakah itu bentuk kalap Jokowi atau tidak, yang terpenting tidak memanfaatkan momen bagi bansos untuk mendukung salah satu paslon. Menurut Firman, hal itu sangat tidak etis, karena tidak sesuai dengan apa yang seharusnya.
“Bansos itukan bukan dana yang digunakan untuk kampanye, itu harus kembali ke rakyat jangan diembel-embeli politik. Itu harusnya dijaga. Mudah-mudahan demikian,” paparnya.
Firman juga menyebut masyarakat patut khawatir karena ada potensi bansos diselewengkan untuk mendukung pilihan Jokowi. Firman menegaskan jika itu terjadi maka sangat tidak etik.
“Mungkin kalau memang sudah hak masyarakat menerima tak apa-apa, tetapi masyarakat harus paham bahwa itu uang negara untuk mereka. Dan itu tak ada kaitan sama sekali dengan mereka yang sedang berkontestasi di dalam pilpres,” ungkap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))