Jakarta: Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengaku tak tahu menahu kader Hanura `menyerbu` kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). OSO akan mencari tahu perihal aksi tersebut.
"Hah? Kapan? Di mana? Entar saya mau telepon dulu. Kan saya mesti tanya kenapa kok ada," kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Desember 2018.
Saat disinggung, aksi tersebut menuntut KPU agar menerima OSO sebagai calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD), OSO mengaku tak ada pemberitahuan kepadanya. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme organisasi.
"Iya ya itu lihat lah itu namanya juga organisasi memang begitu. Cuma saya kan enggak tahu. Kok saya enggak diberitahu. saya mau tanya dulu," ujarnya.
Adapun soal gugatannya kepada KPU ke Bawaslu, OSO menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukumnya. "Itu pengacara saya yang urus. Saya engga campur," pungkasnya.
Baca: Kader Hanura 'Geruduk' KPU
Ratusan kader dan simpatisan Partai Hanura menggeruduk Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Mereka menuntut KPU segera memasukkan nama Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai calon anggota DPD RI periode 2019-2024.
Kader dan simpatisan telah berkumpul sejak pukul 10.00 WIB. Mereka mengenakan seragam oranye khas Hanura.
Para kader dan simpatisan sempat saling dorong dengan aparat keamanan di depan gerbang KPU. Kericuhan tak terelakkan, namun tak berlangsung lama.
Kader dan simpatisan sedikit mundur. Namun, mereka tetap menuntut bertemu Ketua KPU Arief Budiman untuk menyampaikan aspirasi.
"Bapak Polisi, kami partai politik. Kalian makan dari uang rakyat" ucap salah seorang orator dari atas mobil orasi, Kamis, 20 Desember 2018.
Kader dan simpatisan Hanura datang dari berbagai daerah, yakni Papua, Gorontalo, DKI Jakarta, serta Kalimantan Barat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))