Makassar: Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) mengingatkan seluruh masyarakat untuk mewaspadai serangan siber jelang Pemilihan Umum 2019. Apalagi, beragam aplikasi dan teknologi dimanfaatkan dalam pemilu serentak perdana untuk legislatif dan presiden ini.
"Penggunaan IT oleh KPU baik itu logistik dalam bentuk Silon, aplikasi
mobile pemilu dan lain-lain. Penggunaan IT ini berpotensi menjadi sasaran serangan siber," kata Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN, Irjen Pol Dharma Pongrekun, di Hotel Claro, Selasa, 12 Februari 2019.
BSSN mencatat serangan siber atau isu terkait menyasar pemilihan umum sudah terjadi beberapa kali di seluruh dunia. Misalnya pemilu di Jerman, Prancis, Amerika Serikat, dan Ukraina.
Pemilu di Indonesia sudah menghadapi serangan siber sejak 2004. Misalnya memasukkan kode ke halaman situs dan mendapatkan akses ke basis data. Peretas mengubah tampilan situs KPU dan sempat membuat heboh.
Teror serangan siber juga pernah terjadi pada 2018 berupa telepon teror dan upaya
log-in ke aplikasi pengirim pesan milik anggota KPU. BSSN sempat mendeteksi adanya
deface situs KPU Pusat oleh peretas khatulistiwa. Tak berhenti di sana, juga ada serangan siber KPUD Kabupaten Padang Lawas oleh CH4OS PH4NT30N.
"Serangan siber ini bisa merusak Citra KPU. Dan mengurangi kepercayaan masyarakat kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu," jelasnya.
BSSN telah mempersiapkan berbagai cara mengantisipasi adanya serangan siber tersebut. Pengamanan yang dilakukan meliputi identifikasi, proteksi, deteksi, dan penanggulangan serta pemulihan.
BSSN juga merekomendasikan beberapa hal terkait teknologi informasi yang digunakan oleh KPU pada Pemilu Tahun 2019. Di antaranya menyusun dan melakukan simulasi
disaster recovery plan hingga kerja sama dengan pihak terkait dan menerapkan tanda tangan elektronik/sertifikat digital.
"BSSN berkomitmen untuk menjaga netralitas dan profesionalitas sehingga ancaman dan serangan siber tidak dapat mengubah persepsi dunia terhadap wajah demokrasi Indonesia," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))