Jakarta: Ketua Komando Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono rajin menemui kubu Joko Widodo usai pencoblosan Pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan menepis anggapan langkah AHY itu sebagai usaha melobi kubu Jokowi agar mendapat jatah menteri.
"Kami tidak transaksional, Yang saya tahu pasti bahwa Mas AHY itu komunikasinya adalah bagaimana menyalurkan aspirasi Partai Demokrat," kata Syarief di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.
Menurut Syarief, komunikasi AHY dengan Jokowi sebatas menyuarakan program-program Demokrat. Harapannya, Jokowi bisa menjalankan misi Demokrat selama masa kampanye, bila nanti kembali ditetapkan sebagai Presiden terpilih.
"Memperjuangkan 14 pokok-pokok program-program partai demokrat selama masa kampanye," ujarnya.
Menurut Syarief, Demokrat berusaha berkomunikasi dengan seluruh pihak. Termasuk, mereka yang berseberangan di Pilpres 2019.
(Baca juga:
Demokrat Dinilai Butuh Kursi Menteri dari Jokowi)
"Kita harus komunikasi dengan semua pihak karena membangun bangsa ini kan tidak bisa sendiri harus sama-sama di posisi mana pun, jadi komunikasi harus jalan terus," ujarnya.
Syarief menegaskan Demokrat belum menentukan sikap politik usai pencoblosan. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih menunggu putusan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Apakah kita nanti berkoalisi itu kan tergantung apakah Partai Demokrat menentukan sikap kemudian ada respons dari teman-teman koalisi 01 (kubu Jokowi). Kalau ada chemistry, bisa cocok, tidak tertutup kemungkinan kita gabung," ungkapnya.
Beberapa waktu belakangan, elite Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) rajin menyambangi kubu Jokowi. Malah, AHY menyambangi Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Lebaran kemarin.
Langkah AHY ini banyak dibaca sebagai upaya Demokrat merapat ke kubu Jokowi. Adapula suara yang menyebut safari politik AHY punya target khusus, mulai dari kursi menteri, hingga membangun fondasi politik untuk Pilpres 2024.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))