Jakarta: Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani meyakini
Pemilu 2024 akan memunculkan empat poros. Hal ini dilihat dari komposisi ketentuan calon yang diusung
partai politik sebagaimana yang diatur dalam undang-undang.
Faktor lain yang juga mempengaruhi konstelasi jumlah pasangan calon juga karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang bisa mencalonkan sendirian calonnya. Pasalnya PDIP sudah memenuhi
presidential threshold 20 persen.
“Kita menggunakan itu dengan cara bentuk
koalisi tertentu maksimal jika belum berubah akan ada 4 pasangan calon presiden. Karena hanya ada satu parpol yang bisa mencalonkan sendiri dalam hal ini PDIP. Dan yang menarik PDIP sudah menetapkan calonnya Ganjar Pranowo,” ujarnya, Kamis, 22 Juni 2023.
Saiful menjelaskan, Partai Gerindra yang berada di posisi di bawah PDIP juga masih melirik partai Golkar yang memang memiliki kursi lebih banyak di DPR daripada Gerindra. Jika keduanya bisa bergabung maka akan terbentuk koalisi.
Sementara itu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah dibentuk sejak awal oleh Golkar, PAN dan PPP nyatanya tidak bisa dipertahankan dengan merapatnya PPP mendukung Ganjar. Namun dari sikap PPP dia menilai menginginkan Golkar dan PAN untuk bersama mendukung Ganjar.
“Kalau itu tidak terjadi ada beberapa kemungkinan PAN dengan Golkar cukup untuk mencalonkan satu pasangan. Kalau itu terjadi dan tidak ada perubahan di poros yang lain maka kita punya empat calon. Jadi mungkin saja karena Golkar adalah partai yang besar dan keputusan parpol adalah menghendaki agar ketumnya bercalon nomor satu atau nomor dua,” kata dia.
Sejauh ini sambung dia kemungkinan PAN dengan ketua umumnya Zulkifli Hasan bisa dipasangkan dengan ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Namun bisa juga dengan sikap PAN yang condong mendukung Erick Thohir maka bisa saja Erick yang akan didorong.
“Sebab sejauh ini Zulkifli banyak mensosialisasikan tokoh lain di luar partai yakni Erick Thohir. Bisa saja Airlangga dengan Erick atau Airlangga dan Zulkifli,” ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.idJangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))