Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membalas cemoohan putri Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Hanum Rais. Ia sebelumnya menyebut PSI sebagai Partai NasaKom atau diartikan Partai Nasib Satu Koma.
"Kita tanya tahu dari mana? Dari quick count (hitung cepat), lah kan sudah percaya quick count, (tapi) ngakunya menang. Jadi ada standar ganda nih, kalau PSI kalah quick count diakui betul, tapi kalau presiden kalah quick count enggak diakui," kata Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dara Adinda Nasution dalam diskusi di Kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 25 April 2019.
Hanum Rais memberikan julukan baru untuk PSI melalui
tweet-nya. Ia berkomentar viaTwitter menanggapi pemberitaan mengenai Ketua Umum PSI Grace Natalie.
"Partai NasaKom. Bukan Nasional Komunis lo. Tapi Partai Nasib Satu Koma," cuit @hanumrais, Rabu, 24 April 2019.
Baca juga:
Penyebab Suara PSI Masih Nol Koma Versi LSI Denny JA
Berdasarkan hasil
quick count sejumlah lembaga survei, seperti Saiful Mujani Research & Consulting, PSI memeroleh angka 1,94 persen suara. Kemudian Poltracking, menempatkan partai yang dinakhodai Grace Natalie itu mendapat perolehan suara 1,82 persen.
Kendati berpotensi gagal masuk parlemen lantaran tidak memenuhi ambang batas parlemen minimal 4 persen, PSI telah mengakui kekalahannya dalam Pemilu Serentak 2019. Dara menilai, PSI telah menunjukkan sikap bahwa
quick count bisa dijadikan indikator hasil pemilu yang bisa dipercaya masyarakat.
"Kita enggak mencoba harus ada real count tandingan atau sesuatu gitu ya. Kita enggak mengaku menang, legowo aja," tegas Dara.
Dara berterimakasih kepada masyarakat yang telah memilih PSI. Perolehan angka dalam
quick count yang didapat PSI sebagai bukti bahwa masyarakat memercayai partai yang memiliki gagasan tanpa politik uang atau sembako.
"Kami juga mematahkan mitos untuk eksis dan bertahan di dunia politik maka parpol harus punya figur, dari awal PSI enggak punya loh figur itu. Grace pertama kali muncul sebagai ketum bukan siapa-siapa dari dunia politik, banyak mitos yang sudah bisa dibantah," ujar Dara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))