Ma'ruf Ingin Menginspirasi Santri Indonesia
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin--Medcom.id/Arga Sumantri.
Cilegon: Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengungkap alasannya mau digandeng Joko Widodo di Pilpres 2019. Salah satunya, Ma'ruf ingin menginspirasi para santri di Tanah Air.
"Saya ingin menggembirakan para santri, karena saya ini santri," kata Ma'ruf di Hall Bintang Laguna Cilegon, Banten, Kamis, 14 Maret 2019.
Ma'ruf berharap, para santri di Indonesia memiliki percaya diri yang tinggi. Ma'ruf juga ingin merubah paradigma seorang santri tidak punya depan. Santri di Tanah Air justru harus memiliki masa depan yang gemilang dan tidak pesimistis.
Sebab, kata Ma'ruf, sejatinya seorang santri bisa menjadi apa saja di masa depan. Bisa menjadi Kiai, pengusaha, kepala daerah, atau calon wakil presiden seperti dirinya.
Ma'ruf juga mengingatkan warga kalau Indonesia pernah dipimpin seorang santri, yakni Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ma'ruf pun berharap kelak ada lagi santri yang bisa memimpin Republik Indonesia. "Siapa tahu santrinya, santri Cilegon. Insyaallah," ucap mantan Rais Aam PBNU itu.
Baca: Ma'ruf Amin Punya Strategi Khusus Hadapi Debat Pilpres
Ma'ruf mengatakan, alasan lain yang membuatnya mau menjadi cawapres yakni untuk mengangkat derajat ulama di kancah politik Tanah Air. Ma'ruf mengatakan, selama ini ulama hanya jadi tujuan para politikus untuk meminta dukungan di helatan Pemilu. Namun, setelah itu, ditinggalkan.
Ia melihat Joko Widodo berbeda. Bagi Ma'ruf, Jokowi bukan hanya meminta dukungan ulama, melainkan langsung menunjuknya yang notabene ulama sebagai pendamping di Pilpres 2019.
Ma'ruf menegaskan, Jokowi sejatinya bisa menunjuk siapa saja sebagai cawapres. Bisa politikus, polisi, TNI, atau pengusaha. "Tapi Pak Jokowi tidak mengangkat mereka, tapi mengajak ulama, saya, sebagai wakil presidennya," pungkas Ma'ruf.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((YDH))
"Saya ingin menggembirakan para santri, karena saya ini santri," kata Ma'ruf di Hall Bintang Laguna Cilegon, Banten, Kamis, 14 Maret 2019.
Ma'ruf berharap, para santri di Indonesia memiliki percaya diri yang tinggi. Ma'ruf juga ingin merubah paradigma seorang santri tidak punya depan. Santri di Tanah Air justru harus memiliki masa depan yang gemilang dan tidak pesimistis.
Sebab, kata Ma'ruf, sejatinya seorang santri bisa menjadi apa saja di masa depan. Bisa menjadi Kiai, pengusaha, kepala daerah, atau calon wakil presiden seperti dirinya.
Ma'ruf juga mengingatkan warga kalau Indonesia pernah dipimpin seorang santri, yakni Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ma'ruf pun berharap kelak ada lagi santri yang bisa memimpin Republik Indonesia. "Siapa tahu santrinya, santri Cilegon. Insyaallah," ucap mantan Rais Aam PBNU itu.
Baca: Ma'ruf Amin Punya Strategi Khusus Hadapi Debat Pilpres
Ma'ruf mengatakan, alasan lain yang membuatnya mau menjadi cawapres yakni untuk mengangkat derajat ulama di kancah politik Tanah Air. Ma'ruf mengatakan, selama ini ulama hanya jadi tujuan para politikus untuk meminta dukungan di helatan Pemilu. Namun, setelah itu, ditinggalkan.
Ia melihat Joko Widodo berbeda. Bagi Ma'ruf, Jokowi bukan hanya meminta dukungan ulama, melainkan langsung menunjuknya yang notabene ulama sebagai pendamping di Pilpres 2019.
Ma'ruf menegaskan, Jokowi sejatinya bisa menunjuk siapa saja sebagai cawapres. Bisa politikus, polisi, TNI, atau pengusaha. "Tapi Pak Jokowi tidak mengangkat mereka, tapi mengajak ulama, saya, sebagai wakil presidennya," pungkas Ma'ruf.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((YDH))
BERITA TERKAIT
