Jombang: Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengelaborasi idenya terkait dana abadi yang dilontarkan saat debat cawapres. Dana tersebut merupakan dukungan dana berkelanjutan dari pemerintah untuk beberapa bidang, seperti riset dan pendidikan.
"Dana abadi itu dana tetap yang bergulir yang nanti hasilnya dari investasinya, itu yang digunakan untuk membiayai kegiatan kebudayaan," ujad Ma'ruf di sela safari politik di Jombang, Jawa Timur, Senin, 18 Maret 2019.
Menurutnya, ada langkah konkret untuk mengalokasikan Rp50 triliun untuk riset. Dana terus akan dipertahankan atau ditambah, demi menggali manfaat dari riset.
Manfaat riset itu tak jarang dipergunakan untuk menggenjot ekspor dengan nilai tambah. Sehingga lama-kelamaan, temuan-temuan dari riset bisa membiayai dana abadi tersebut.
"Nah dananya abadi modalnya terus ditambah, hasilnya digunakan, sehingga ada sifatnya non APBN," ujar Ma'ruf.
Selain riset, dana abadi juga ditujukan untuk reformasi pendidikan dan melestarikan kebudayaan. Dana tersebut akan menjamin perbaikan yang berkelanjutan dan bahkan hingga konservasi kebudayaan.
"Tapi kita menyiapkan dananya selain anggaran ada dana abadi kebudayaan juga," sebut Ma'ruf.
Dalam debat cawapres, Ma'ruf membeberkan gagasan terkait pengembangan riset dalam negeri. Koordinasi riset menjadi satu jalur dan dana abadi mengemuka dalam adu ide melawan cawapres 02 Sandiaga Uno.
"Kita sudah sepakat untuk menyediakan dana abadi riset dibanding dana pendidikan, kebudayaan dan dana abadi riset. Supaya itu kami yakin riset kita akan datang akan berhasil memajukan negara ini," ujar Ma'ruf.
Hal ini, kata dia, merupakan bentuk dukungan dari pemerintah terhadap sektor akademik dan dunia usaha. Sebab perlu kolaborasi untuk menghadapi 10 years challenge.
"Riset akan semakin berkembang menjadi satu riset membangun Indonesia ke depan. Kita persiapkan 10 years challenge," beber Ma'ruf.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))