Jakarta: Kementeri Komunikasi dan Informatika (
Kemenkominfo) menyebut
Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak langgar aturan dalam kerja sama dengan raksasa teknologi asal Tiongkok,
Alibaba. Kerja sama ini terkait pengadaan dan komputasi awan (
cloud) untuk Sistem Informasi Rekpitulasi (
Sirekap) yang digunakan selama Pemilu 2024.
"Itu masih sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia, yang penting data-datanya di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan di Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Maret 2024.
Ia juga telah mendapat laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Dipastikan tidak ada data KPU terkait dengan pemilihan umum (pemilu) yang keluar ke Indonesia.
"Sudah dilakukan pengecekan dan data
flow dipastikan Indoensia," jelasnya.
Kemenkominfo, kata, Semuel tidak memiliki kewenangan dan mengatur kebijakan KPU dalam penggunaan teknologi. Sebab, KPU merupakan lembaga independen.
"Kalau kita masuk apalagi bos gua (Menteri Kominfo Budi Arie) dari (relawan Pro Jokowi), wah ini bener Kominfo mau cawe-cawe gak mau kita, kalau mereka minta bantuan kita bantu," terangnya.
Terkait dugaan alamat
internet protocol (IP) Sirekap dari luar negeri, ia menyebut bukan berarti terjadi mobilitas data dari luar dan dalam negeri. Sebab, IPnya hanya untuk memberikan nomer server.
"IP kan tidak menggabarkan dia di luar. Kalau dia dapat IP gelondongan untuk buat jaringan, yang penting tidak ada data
flow keluar," pungkasnya.
Kerja sama KPU dengan Alibaba terungkap dalam sidang lanjutan sengketa informasi antara Yayasan Advokasi Hak Konstitusional (Yakin) dan KPU di Kantor Komisi Informasi Pusat (KIP), Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.
Perwakilan KPU, Luqman Hakim, mengakui adanya kontrak pengadaan yang dilakukan pihaknya dengan Alibaba. Itu disampaikan Luqman saat menjawab pertanyaan Ketua Majelis Komisi Syawaludin.
"Ini berkaitan dengan pengadaan apa sih sebenarnya?" tanya Syawaludin.
"
Cloud Sirekap," jawab Luqman.
"Pengadaan
cloud Sirekap KPU bekerja sama dengan Alibaba?" tegas Syawaludin lagi.
"Iya," sambung Luqman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))