Jakarta: Relawan IndonesiAnies menyambut Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024. Juru bicara IndonesiAnies, Ajis Talaohu, menyebut pemilu tahun ini momen yang pas memperbaiki
demokrasi.
"Kami menekankan pentingnya pemilu yang bermartabat, kebebasan sipil, dan partisipasi aktif masyarakat. Setiap hambatan dalam aspek-aspek ini akan menurunkan indeks demokrasi kita," Ajis dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Januari 2024.
Menurut dia, hal tersebut mendesak karena ada praktik ketidakadilan dalam demokrasi saat ini. Termasuk, penyalahgunaan hukum demi kepentingan politik tertentu.
"Kebebasan berekspresi dan sikap kritis warga semakin dibatasi, mencerminkan budaya politik anti-kritik yang dianut pemerintah," ujar Ajis.
Ajis menggarisbawahi beberapa peristiwa penting. Seperti, pelanggaran etika berat dalam putusan Nomor 90 Tahun 2023 oleh Mahkamah Konstitusi, pengabaian protes dari Koalisi Masyarakat Sipil, serta penggunaan UU ITE sebagai alat untuk membungkam suara kritis warga.
Belum lagi, kata dia, intimidasi dan teror terhadap aktivis mahasiswa dan masyarakat sipil menjadi sorotan khusus dalam pernyataannya.
Mengutip indeks Economist Intelligence Unit (EIU), Ajis menyebut demokrasi di Indonesia masih tergolong cacat dengan skor terakhir 6,71 (2022) dari skala 10.
"Sementara itu, laporan Democracy Report 2023 dari Varieties of Democracy (V-Dem) Institute menunjukkan bahwa Indonesia memiliki skor indeks demokrasi liberal sebesar 0,43 poin, di bawah Timor Leste di ASEAN,” beber dia.
IndonesiAnies, kata Ajis, juga menyoroti pentingnya etikabilitas, kapabilitas, serta akseptabilitas dan elektabilitas dalam pemilihan pemimpin. Faktor etikabilitas, kata Ajis, menjadi kunci di tengah penurunan kualitas demokrasi.
"Pemimpin yang memahami dan mempraktikkan etika adalah yang dibutuhkan Indonesia saat ini," ujar dia.
Relawan IndonesiAnies dideklarasikan di Jakarta Convention Center (JCC, Jakarta, pada 2 November 2022 lalu. Deklarasi relawan itu dihadiri oleh
Anies Baswedan, serta petinggi partai politik. Relawan ini telah membentuk jaringan hingga seluruh provinsi di Indonesia, dan tetap aktif untuk mendorong Anies sebagai presiden.
Ajis mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu. Semua pihak harus memastikan netralitas dan profesionalitas penyelenggara pemilu, serta mengundang media massa, LSM, akademisi, petani, pekerja, mahasiswa, dan seluruh elemen masyarakat sipil untuk bersama-sama mengawal Pemilu 2024 demi menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
“Ini bukan tentang Anies. Ini tentang Indonesia,” ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))