Jakarta: Peneliti Indo Barometer Asep Saepudin gerah dengan tudingan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyatakan hasil penghitungan cepat merupakan kebohongan publik. BPN serta Prabowo diminta menghargai peneliti.
"Jika ada pihak yang tidak percaya membabi buta terhadap hasil
quick count yang benar, saya kira perlu belajar bersikap adil terhadap ilmu pengetahuan. Hargailah ilmu pengetahuan walaupun memang beberapa lembaga ada saja yang mencurangi atau mengotori ilmu pengetahuan," kata Asep di Jakarta, Jumat, 19 April 2019.
Baca: Prabowo Disebut Berpotensi Mengalami Gangguan Kejiwaan
Asep mengatakan hasil penghitungan cepat mirip dengan
real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, hasil penghitungan cepat bukan patokan kemenangan capres.
"Bedanya
quick count menggunakan sample saja," ujar Asep.
Asep menjelaskan
quick count umumnya tidak berbeda signifikan dengan
real count. Perbedaan secara angka memang ada, namun deviasinya masih dalam batas wajar
margin of error.
Baca: Prabowo Kembali Sujud Syukur
Secara pribadi, Asep tetap menghargai BPN, khususnya Prabowo. Namun, ia kembali menekankan Prabowo harus bisa menghargai peneliti yang bekerja menyajikan data dengan cepat.
"Karena memang
quick count bukan hasil final dan tidak harus dipercayai sepenuhnya, tetap final ada di KPU dan hargai hasilnya.
Quick count hanya menjadi proyeksi (dugaan tak bias) terhadap
real count nanti serta secara tidak langsung menjadi kontrol terhadap penghitungan KPU juga," beber Asep.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))