Jakarta: Komando Kogasma Partai Demokrat sempat membahas situasi politik usai pemilu bersama Presiden Joko Widodo. Agus berharap seluruh pihak menahan diri dan menunggu pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Agus mengingatkan masyarakat tak berlebihan menanggapi hasil pilpres. Perbedaan pendapat dalam pemilu atau pilpres pun dinilai lumrah terjadi. Tapi, ia tak ingin masyarakat larut dalam perbedaan itu.
"Sikap terbaik bagi kita adalah menunggu sampai penghitungan terakhir yang nanti diumumkan secara resmi oleh KPU," kata Agus usai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.
Baca: Jokowi dan AHY Berbincang di Istana Merdeka
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu menyebut KPU bekerja keras menyukseskan pemilu. Ratusan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) bahkan harus meregang nyawa karena bekerja tak kenal lelah.
Ia meminta masyarakat menghormati petugas yang meninggal dan terbaring di rumah sakit itu.
Toh, penghitungan masih berlangsung hingga saat ini.
Masyarakat pun bisa mengawasi penghitungan suara yang dilakukan berjenjang oleh KPU. Agus meminta masyarakat memanfaatkan keterbukaan informasi itu.
"Nah, mudah-mudahan 22 Mei kita bisa menerima apa pun hasil yang akan dijelaskan KPU," ucap Agus.
Sikap Agus senada dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno. Sandiaga mengakui penyelenggara pemilu telah bekerja keras. Ia meminta publik tenang dan tak terjebak dengan tudingan negatif terkait Pemilu Serentak 2019.
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandiaga punya pandangan berbeda. BPN berulang kali menyatakan terjadi kecurangan dalam Pilpres 2019.
Baca: Demokrat Dinilai Dewasa Menyikapi Pilpres
BPN dan capres Prabowo Subianto mengklaim memenangkan Pilpres 2019. Perolehan suara pun tak main-main, sekitar 62 persen untuk pasangan calon nomor urut 02. Perolehan suara bisa bertambah hingga 80 persen jika tak terjadi kecurangan selama pemilu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon bahkan mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) pemilu. Pansus ini akan menginvestigasi kecurangan Pemilu 2019.
Fadli percaya kecurangan pada pemilu cukup masif. Kecurangan tak cuma terjadi pascapemungutan suara tapi juga sebelum pemilu dimulai.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DRI))