Jakarta: Jusuf Kalla dua kali menjadi Wakil Presiden dalam era yang berbeda. Pada 2004, JK mendampingi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan 10 tahun kemudian bersama Joko Widodo.
Pengalaman JK menjadi pendamping dua tokoh yang berbeda itu menarik para relawan Jokowi. Relawan yang hadir dalam diskusi di Rumah Kerja @86 HUB, itu pun meminta JK memilih satu dari kedua tokoh tersebut.
JK pun dengan lugas memilih Jokowi. "Jokowi karena sekarang kita dukung Jokowi," ujar JK sembari tertawa, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019.
Jawaban itu pun disambut meriah para relawan yang hadir. Dia menilai SBY tak akan kesal kepada dirinya karena lebih memilih Jokowi, karena dia sudah tak lagi berpasangan.
"Kalau SBY tidak disebutkan dia tidak marah lagi," ucap dia.
JK menjadi wakil presiden pertama yang dipilih melalui jalur pemilu pada 20 Oktober 2004. Dia mendamping SBY. Setelah periodenya berakhir, SBY kembali maju namun tidak didampingi JK.
JK kembali maju sebagai cawapres mendampingi Jokowi pada Pilpres 2014. Mereka pun terpilih setelah mengalahkan kompetitornya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Perbedaan SBY dan Jokowi
JK mengaku SBY dan Jokowi memiliki cara yang berbeda dalam memimpin. SBY, kata dia, pemimpin yang ingin pekerjaan dilakukan sempurna. Sedangkan, Jokowi lebih kepada ketelitian
Baca: JK Minta Jokowi Tetap Merakyat
"SBY selalu ingin
perfect, Pak Jokowi selalu ingin detailnya," ujar dia.
Gaya itu, terang dia, membuat Jokowi sering blusukan. Dia ingin mengetahui secara langsung masalah yang ada di masyarakat.
"Saya sendiri tidak bisa ikuti gaya itu, sehingga berkantor dua kali seminggu. Apa yang terjadi dan apa pandangan masyarakat," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DMR))