Jakarta: Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyoroti narasi pemilihan presiden (
pilpres) satu putaran. Menurut dia, narasi itu memanipulasi informasi soal beban anggaran negara jika pemilihan dilakukan dua putaran.
Menurut Titi, pilpres satu putaran atau dua putaran merupakan kondisi yang sama-sama konstitusional, karena dimungkinkan terjadi dalam pengaturan konstitusi dan sistem
pemilu Indonesia. Sehingga, narasi yang memanipulasi rakyat merupakan hal yang tidak bisa dibiarkan.
"Jadi bermasalah kalau kemudian memanipulasi informasi soal membebani anggaran negara sehingga membuat rakyat tidak menggunakan hak pilihnya sesuai kehendak bebasnya sebagai pemilih," kata Titi saat dihubungi, Selasa, 21 Januari 2024.
Titi tidak menampik narasi-narasi seperti itu bisa saja memengaruhi rakyat dalam memilh. Mengingat, kondisi kesadaran politik rakyat Indonesia yang dinilainya masih kurang.
"Sayangnya, tidak semua masyarakat memilikinya kesadaran politik yang baik. Apalagi ketika didekati dengan strategi populis bagi-bagi bantuan sosial yang bisa makin menjauhkan mereka dari literasi politik yang berintegritas," ujar Titi.
Titi menegaskan masyarakat tidak perlu percaya dengan narasi-narasi tersebut. Pemilu putaran kedua sudah dianggarkan, dan itu menjadi tanggung jawab negara.
"Padahal anggaran pemilu putaran kedua sudah dianggarkan dan itu adalah hak rakyat sebagai tanggung jawab konstitusinal negara untuk memenuhi hak politik warganya. Pemilih jangan ditakut-takuti dengan sesuatu yang bisa membuat mereka tidak memilih secara murni," jelas Titi.
Disisi lain, Titi pun berharap pasangan calon presiden yang ada untuk terus mengedukask pendumungnya agar lebih kritis dan rasio al dalam menyikapi berbagai informasi yang ada.
"Pasangan capres dan partai politik harus terus mengedukasi pendukungnya agar lebih kritis dan rasional dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar di lingkungan mereka agar tidak muda terperdaya manipulasi politik tak bertanggung jawab," tukasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))