Jakarta:
Partai NasDem meyakini Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024 bakal berlangsung dua putaran. Hal itu berdasarkan survei internal yang dilakukan partai besutan
Surya Paloh tersebut.
“Kami punya sendiri (survei)," kata politikus NasDem Bestari Barus dalam acara Total Politik di Jakarta, Minggu, 11 Februari 2024.
Hasilnya, Pilpres 2024 tak akan berlangsung putaran. Menurut jajak pendapat internal NasDem, kecil kemungkinan salah satu pasangan calon (paslon) meraih suara di atas 50 persen.
"Dan gambar yang namanya satu putaran itu tidak terlihat,” ungkap dia.
Bestari mempertanyakan keabsahan data dari banyaknya lembaga survei yang menyatakan kubu 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (
Prabowo-Gibran) bakal memenangkan Pilpres satu putaran. Padahal, kata dia, data itu bertolak belakang dengan kepuasan masyarakat dengan kinerja pemerintah.
“Bagaimana mungkin bisa satu putaran ketika survei kepuasan publik terhadap Pak Jokowi itu pada angka 80 persen, disanding ke Pak Probowo harusnya 20 persen ini, kok jatuhnya 43, 44, 45? Mentok,” ucap Bestari.
Dia meyakini sejumlah survei itu menghasilkan data kemenangan satu putaran karena adanya kepentingan kubu tertentu. Sebab, menurut Bestari, angkanya tidak masuk akal.
“Nah ini mesti kita bedah, sehingga masyarakat jangan dikibuli dengan hasil-hasil survei yang tidak kemudian memperlihatkan gerakan yang istimewa yang dilakukan oleh paslon tertentu di manapun itu berada tiba-tiba bisa menaikkan sesembarang mungkin seperti itu,” ujar Bestari.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu juga menyebut hasil survei pihaknya menyatakan pilpres tidak akan berjalan satu putaran. Tapi, dia menghormati hasil penghitungan lembaga lain.
“Kalau kemudian metode yang dipasarkan bahwa 02 unggul satu putaran apa, oh kami punya metode yang sama juga, enggak tuh (menang satu putaran), gitu loh,” ucap Masinton.
Masinton menilai jajak pendapat dari lembaga lain sah dilakukan. Termasuk, jika pembuatannya terafiliasi salah satu kubu.
“Survei ini sudah lah, mohon maaf lah semaaf-maafnya, terhadap teman-teman yang bekerja, berprofesi di dunia statistik, mohon maaf bukan kita apa, ya ada beberapa survei itu terafiliasi, ya sudah,” tutur Masinton.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))