Jakarta: Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno menilai calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo, layak dipilih kembali sebagai presiden. Sebab, Jokowi dianggap sebagai sosok pemimpin yang akan membawa Indonesia lebih maju.
"Seorang pemimpin yang akan membawa bangsa kita ke masa depan yang lebih baik dan dapat mewujudkan cita-cita pendiri bangsa kita, yaitu menjadikan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Japto dalam sambutannya di Deklarasi Relawan Pemuda Pancasila di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu, 3 Maret 2019.
Japto mengaku sudah mengenal Jokowi sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo. Ia menilai Jokowi merupakan sosok yang jenius. Maka, tidak heran saat itu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membawanya ke Jakarta untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga:
Jokowi: Jangan Bertikai karena Pilpres
Dalam kesempatan itu, Japto juga memuji sosok Prabowo yang menurutnya mampu melihat sosok potensial seperti Jokowi. Namun, pada akhirnya, Jokowi dan Prabowo memang dua kali berkontestasi dalam Pilpres tahun 2014 dan 2019.
"Pak Prabowo itu orang pintar masih dekat sama saya, bapaknya Prabowo itu saksi nikah bapak ibu saya. Jadi, sebetulnya dua orang ini adalah putra terbaik bangsa," jelas Japto.
Oleh karena itu, menurut dia, Pilpres bukan ajang untuk mencari pemenang, melainkan untuk mencari sosok pemimpin. Jokowi mengapresiasi dukungan dari Pemuda Pancasila. Dalam kesempatan itu, petahana membeberkan program andalannya, yakni tiga kartu terkait pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk ke depannya.
Tiga kartu tersebut yakni; Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa, Kartu Pra-kerja, dan Kartu Sembako. "Ini sekarang kita sudah ada KIP untuk SD, SMP, SMA SMK stop. Sekarang akan kita keluarkan KIP untuk kuliah," ungkap Jokowi.
Baca juga:
Deklarasi Relawan Pemuda Pancasila, Jokowi Disambut Lagu Metallica
Jokowi menjelaskan, saat ini pihaknya masih menghitung nominal beasiswa yang akan diisi dalam KIP Kuliah. Sebab, tidak mungkin isi KIP kuliah sama dengan KIP sebelumnya.
Alasan Jokowi ingin menerbitkan KIP Kuliah tak lepas dari pengalamannya. Sebagai sosok yang lahir dari keluarga tidak mampu, Jokowi merasakan betul bagaimana perjuangan untuk bisa melanjutkan sekolah di perguruan tinggi.
Oleh karena itu, kata dia, KIP Kuliah ini dihadirkan untuk membantu anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. "Sehingga, saya tidak mau ada anak indonesia yang tidak bisa kuliah gara-gara masalah biaya," tuturnya.
Kemudian, Jokowi juga menjelaskan soal fungsi Kartu Pra-kerja. Menurut dia, kartu ini dihadirkan untuk para lulusan SMA, SMK, ataupun kuliah yang belum bekerja agar bisa mengikuti pelatihan terlebih dulu sebelum memasuki dunia kerja.
"Setelah ditraining itu diharapkan sudah ada yang bisa menampung bekerja di mana, kalau belum bisa bekerja itu akan diberi gaji atau honor dari kartu ini," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Namun demikian, Jokowi menegaskan jika Kartu Pra-kerja memiliki batasan waktu. Jika sudah ditraining atau bekerja, fungsi kartu ini tidak akan bisa digunakan lagi.
"Ini baru kita hitung nanti kalau kira-kira sudah dtraining atau bekerja kartu ini hilang, jangan dibawa terus," tegas dia.
Terakhir, yakni Kartu Sembako Murah. Kartu ini diharapkan bisa memberi diskon untuk bahan-bahan pokok. Ketiga kartu ini, lanjutnya, diharapkan bisa memberi peluang yang sebelumnya tidak bisa didapatkan menjadi bisa didapatkan. Hal ini dalam rangka memajukan negara, karena ingin memiliki SDM yang premium.
Ia juga berharap nantinya akan banyak beasiswa, baik di dalam negeri dan luar negeri. Pasalnya, ia menilai, persaingan ke depan seamakin berat.
"Persaingan antarnegara kalau tidak kita siapkan akan semakin berar. Lima tahun ini kita konsen infrastruktur, tapi lima tahun ke depan kita akan konsentrasi pada pembangunan SDM," tandasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))