Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Bauran Energi Terbarukan 23 persen pada 2024. Target itu dinilai mustahil.
Hal tersebut disampaikan Calon Presiden Nomor Urut 1
Anies Baswedan. Pasalnya target tersebut terlalu besar dengan waktu yang relatif singkat.
"Targetnya kalau tidak salah itu 23 persen di tahun 2025. Nah kita sekarang baru 13 persen. Itu mencapai tambahan 10 persen dalam 2 tahun, itu
mission impossible," kata Anies dalam Desak Anies yang diunggah di kanal YouTube Anies Baswedan, Rabu 31 Januari 2024.
Baca juga:
Anies Tidak Mau Semua Kasus Sengketa Tanah Diselesaikan Pengadilan
Anies menjelaskan penyebabnya karena komitmen untuk melakukan transisi energi hijau hanya berdasarkan penandatanganan perjanjian semata. Anies melihat ada hal yang dilupakan dalam pelaksanaannya.
"Banyak komitmen-komitmen itu ditandatangani tapi kita tidak susun eksekusinya. Lalu kita mau kejar di ujung. Tidak bisa. Ini bukan sistem kebut semalam. Ini harus dikerjakan bertahap," ujar Anies.
Maka dari itu,
Anies berkomitmen akan mengoreksi target tersebut. Anies menegaskan dirinya sangat pro terhadap transisi energi hijau.
"Di Jakarta sendiri target penurunan efek rumah kaca itu 30 persen di tahun 2030. Di tahun 2020 kita sudah berhasil mencapai 26 persen. Itu hampir pasti tercapai lebih cepat daripada targetnya," ungkap Anies.
Diketahui bauran energi terbarukan pada 2023 baru mencapai 12,5 persen. Angka ini tidak jauh berubah pada tahun sebelumnya, yakni 12,3 persen pada 2022 dan 12,2 persen pada 2021.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))