Jakarta: Seluruh pihak diimbau menyukseskan agenda
Pemilu 2024. Jangan sampai ada agenda politik yang dinilai dapat merusak pesta demokrasi.
Hal itu disampaikan
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merespons polemik pemakzulan
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, isu tersebut dinilai tak produktif.
"Kita lagi fokus pada penyelenggaraan pemilu yang demokratis. Jangan ada agenda-agenda lain yang menurut saya tidak produktif lah seperti itu (pemakzulan Jokowi)," kata
Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.
Dia mengaku heran munculnya polemik pemakzulan tersebut. Sebab, tingkat kepuasan terhadap kinerja Kepala Negara sangat tinggi.
"Pemerintah atau Pak Jokowi khususnya mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari masyarakat Indonesia. Atas kepemimpinannya," sebut dia.
Moeldoko menegaskan Jokowi tengan fokus menyelesaikan program kerja untuk 2024. Masa kepemimpinan presiden akan berakhir pada Oktober 2024.
"Presiden masih sangat concern untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang relatif tinggal beberapa bulan. Ini kita gas habis-habisan.Kita gas pol istilahnya untuk menuntaskan berbagai program-program pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya, wacana pemakzulan Jokowi bermula dari pertemuan tokoh-tokoh yang tergabung di Petisi 100 bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Selasa, 9 Januari 2024. Beberapa tokoh yang ikut dalam pertemuan tersebut mengungkapkan ada pembicaraan agar pemilu berjalan tanpa presiden.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))