Jakarta: Partai Demokrat mendesak
Anies Baswedan mendeklarasikan calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya dengan dalih mencegah penurunan elektabilitas lebih jauh. Namun, mendongkrak elektabilitas dinilai tak harus dengan mempercepat pengumuman cawapres.
"Apakah tren penurunan elektabilitas Anies Baswedan dikarenakan belum ada kepastian soal bakal cawapres pendamping? Sangat mungkin bukan karena itu," kata peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada
Medcom.id, Selasa, 8 Agustus 2023.
Bawono menduga elektabilitas Anies yang belum terkatrol karena kerja politik belum maksimal. Ia mengatakan kerja politik di poros pendukung Anies yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sejatinya penting.
"Padahal itu penting sekali agar para pemilih atau konstituen dari partai-partai pendukung lebih solid dalam memberi dukungan terhadap Anies Baswedan. Sehingga tidak mengalami split ticket voting," ucap Bawono.
Ia mengingatkan supaya KPP tidak salah mengindentifikasi masalah terkait rendahnya elektabilitas Anies. Selain itu, jangan sampai desakan Demokrat tersebut mengganggu soliditas KPP.
"Jangan sampai Koalisi Perubahan ini salah melakukan identifikasi masalah. Ibarat rasa gatal di kepala tapi justru tangan digaruk," ucap Bawono.
Sebelumnya, Partai Demokrat mendesak pengumuman bakal cawapres pendamping Anies Baswedan segera dilakukan. Anies dinilai tak seharusnya mengumumkan cawapres pada detik-detik akhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Koalisi lain mungkin punya strategi cawapres last minute. Koalisi Perubahan tidak harus demikian. Bisa keliru jika dua menit terakhir penentuan cawapres. Partai Demokrat berbeda pendapat dengan Pak Surya Paloh. Saatnya
@aniesbaswedan mandiri dan tentukan sikap," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitter-nya dikutip Senin, 7 Agustus 2023.
Sementara itu, Deputi Bappilu DPP
Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan tak ada alasan untuk menunda lagi pengumuman cawapres Anies. Kamhar meyakini pengumuman itu akan mengkatrol elektabilitas Anies.
"Mengingat, kita tak memiliki kemewahan basis elektabilitas yang tinggi, jauh selisihnya dibandingkan dengan kompetitor," ujar Kamhar melalui keterangan tertulis.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))