Jakarta: Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Ketua Dewan Syuro PKB pada 2008 silam memanggil Muhaimin Iskandar alias
Cak Imin. Ia diminta membuat surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum PKB.
"Kamu bikin surat pengunduran diri sekarang," kata Gus Dur seperti ditirukan Cak Imin dalam wawancara khusus di Mata Najwa yang dikutip Kamis, 7 September 2023.
Gus Dur awalnya kaget Cak Imin menyerah saat diminta berhenti menjadi ketua umum. Cak Imin mengklaim tidak mau ribut dengan Gus Dur.
Saat diminta membuat surat pengunduran diri, ternyata Gus Dur sudah membuat draft surat tersebut. Cak Imin disodorkan draft dan diminta meneken draft surat tersebut.
"Ini sudah ada draftnya. Saya tanda tangan surat pengunduran diri agar semua smooth. Apa yang terjadi? Semua orang belum tahu," ujar Cak Imin.
Usai meneken surat tersebut, Cak Imin menyerahkan surat tersebut kepada Gus Dur agar PKB bisa mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2009 di KPU. Gus Dur malah menyuruh Cak Imin menyimpan sendiri.
"Surat saya terima min. Tapi tolong kamu sendiri yang simpan. Nanti kamu keluarkan kalau saya benar-benar membutuhkan. Sampai hari ini tidak pernah diminta Gus Dur. Surat itu ada di tempat saya. Behind the scene-nya seperti itu," ujarnya.
Singkat cerita, KPU menerima PKB sebagai peserta Pemilu karena posisi ketua umum dan sekjen dikembalikan seperti hasil Muktamar PKB pada 2005 di Semarang, Jawa Tengah. Kala itu,
Cak Imin sebagai Ketua Umum dan Lukman Edy sebagai sekjen.
"Surat itu masih ada sampai sekarang. Dan itu jimat yang tidak boleh apa ...Ada saksi-saksinya juga. Itulah. Jangan dibalik-balik saya mengudeta Gus Dur. Saya yang dikudeta. Tetapi saya terima. Itulah yang terjadi," tegas Cak Imin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))