Yogyakarta: Mahasiswa yang tak bisa menggunakan hak pilih pada pemilu 17 April 2019, mendatangi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin, 22 April 2019. Selain mengadu lantaran gagal menggunakan hak pilih, mereka yang mengatasnamakan Aliansi Pejuang Hak Pilih (APHP) ini menyerahkan ratusan berkas A5.

Ketua APHP, Alphatio mengatakan ada sebanyak 251 berkas A5 yang diserahkan ke Bawaslu DIY. Ratusan berkas itu gagal digunakan untuk memilih meskipun sudah mendatangi TPS.

"Sebenarnya ada sekitar 500 mahasiswa yang ikut mendukung melapor ini. Tapi hanya 251 saja yang menyertakan (berkas) A5," ujarnya.

Ia mengatakan jumlah mahasiswa yang tak bisa menggunakan hak pilih pada 17 April kemarin terbilang banyak. Mahasiswa sudah datang ke sekitar 20 TPS namun tak dilayani.

Kasus ini banyak terjadi di Kabupaten Sleman, khususnya Kecamatan Depok. Setidaknya, ada lebih dari lima perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang berada di kecamatan tersebut.

"Kami juga dapat kabar tidak hanya di Sleman seperti ini, ada juga di Bantul dan Kulon Progo," ucapnya.

Ia berharap data A5 itu bisa menjadi bahan pengawasan Bawaslu. Imbas yang diharapkan, kata dia, mahasiswa bisa menggunakan hak pilih.

Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu DIY, Sri Rahayu Werdiningsih mengaku akan melakukan verifikasi lebih dulu soal aduan mahasiswa itu. Menurut dia, ada sejumlah berkas aduan tak tak lengkap.

"Kami akan lihat dulu daftar mereka yang benar mengurus A5, datang ke TPS saat pemungutan suara, dan sudah antre sebelum jam ditutup," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((SUR))