KPU DKI Sebut Jumlah Petugas KPPS Meninggal Bertambah 2 Orang
ilustrasi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak empat petugas KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Pemilu 2024 meninggal dunia. Kasus kematian ini bertambah dari sebelumnya berjumlah dua.
“Sekarang tercatat empat petugas KPPS meninggal dunia. Ada penambahan dua orang petugas KPPS yang wafat di Jakarta,” ujar Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU DKI Jakarta Astri Megatari, dikutip dari Antara, Sabtu, 17 Februari 2024.
Astri mengungkapkan penambah kasus kematian petugas KPPS ini terdiri dari satu petugas KPPS Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur bernama Joni Windari dan satu petugas KPPS Kelurahan Kapuk Muara Jakarta Utara bernama Hasanah.
Sebelumnya, KPU DKI mencatat ada dua anggota KPPS meninggal dunia. Pertama adalah Iyos Rusli (52), ketua KPPS TPS 70 Kelurahan Rawa Badak Utara. Iyos meninggal saat melakukan perhitungan pada Rabu, 14 Februari 2024, malam.
Kedua adalah seorang petugas KPPS berinisial AJ (24). Berbeda dengan mendiang Iyos, AJ meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal saat hendak mengantarkan logistik dari kelurahan Kebon Kacang ke Gelanggang Olahraga (GOR) Tanah Abang,
“Untuk besaran santunan sebesar Rp36.000.000 dan untuk bantuan biaya pemakaman sebesar Rp10.000.000,” jelas Hasyim.
Hasyim mengatakan santunan kecelakaan kerja yang meninggal dunia bagi penyelenggara badan ad hoc Pemilu tersebut telah diatur dalam PKPU Nomor 8 Tahun 2022. Selain itu, secara teknis juga diatur dalam Keputusan KPU Nomor 59 Tahun 2023.
Besaran santunan juga telah diatur berdasarkan Surat Menteri Keuangan S-647/MK.02/2022 melalui Satuan Biaya Masukan Lainnya (SBML) Tahapan Pemilihan Umum dan Tahapan Pemilihan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((WAN))
“Sekarang tercatat empat petugas KPPS meninggal dunia. Ada penambahan dua orang petugas KPPS yang wafat di Jakarta,” ujar Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU DKI Jakarta Astri Megatari, dikutip dari Antara, Sabtu, 17 Februari 2024.
Astri mengungkapkan penambah kasus kematian petugas KPPS ini terdiri dari satu petugas KPPS Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur bernama Joni Windari dan satu petugas KPPS Kelurahan Kapuk Muara Jakarta Utara bernama Hasanah.
| Baca juga: Dinkes DKI: 13 Anggota KPPS Harus Menjalani Perawatan |
Sebelumnya, KPU DKI mencatat ada dua anggota KPPS meninggal dunia. Pertama adalah Iyos Rusli (52), ketua KPPS TPS 70 Kelurahan Rawa Badak Utara. Iyos meninggal saat melakukan perhitungan pada Rabu, 14 Februari 2024, malam.
Kedua adalah seorang petugas KPPS berinisial AJ (24). Berbeda dengan mendiang Iyos, AJ meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal saat hendak mengantarkan logistik dari kelurahan Kebon Kacang ke Gelanggang Olahraga (GOR) Tanah Abang,
| Baca juga: Puluhan Anggota KPPS Meninggal Dunia dan Ribuan Jatuh Sakit sejak 14 Februari |
KPU Berikan Santunan Kepada Petugas KPPS yang Meninggal
Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan anggota KPPS Pemilu 2024 yang meninggal dunia dipastikan akan mendapat santunan dari KPU RI. Angka santunan yang akan diberikan sebesar Rp36 juta.“Untuk besaran santunan sebesar Rp36.000.000 dan untuk bantuan biaya pemakaman sebesar Rp10.000.000,” jelas Hasyim.
Hasyim mengatakan santunan kecelakaan kerja yang meninggal dunia bagi penyelenggara badan ad hoc Pemilu tersebut telah diatur dalam PKPU Nomor 8 Tahun 2022. Selain itu, secara teknis juga diatur dalam Keputusan KPU Nomor 59 Tahun 2023.
Besaran santunan juga telah diatur berdasarkan Surat Menteri Keuangan S-647/MK.02/2022 melalui Satuan Biaya Masukan Lainnya (SBML) Tahapan Pemilihan Umum dan Tahapan Pemilihan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((WAN))
BERITA TERKAIT
.jpeg?w=220)
