Malang: Komisi Pemilihan Umum (
KPU) Kabupaten Malang memastikan seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di
Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ramah disabilitas. Total ada 7.761 TPS yang tersebar di 33 kecamatan di Kabupaten Malang.
Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, mengatakan pihaknya telah mengadakan simulasi pemungutan suara kemarin, Rabu, 27 Desember 2023. Dalam simulasi tersebut dipastikan bahwa TPS bisa digunakan oleh masyarakat disabilitas.
"Yang pasti pintu masuk dan pintu keluar itu harus bisa diakses oleh kursi roda. Teman-teman disabilitas, dia yang menggunakan kursi roda, tetap bisa masuk mengakses ke dalam TPS. Dan tidak ada tangga untuk masuk ke dalam lingkungan TPS," katanya saat dikonfirmasi, Kamis, 28 Desember 2023.
Pada simulasi pemungutan suara ini, KPU Kabupaten Malang mengacu pada salah satu TPS yang ada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Dalam simulasi ini, KPU mengundang 85 orang pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kecamatan Kepanjen.
"Simulasi pemungutan suara ini untuk mengetahui segala proses sejak TPS dibuka pukul 07.00 WIB, sampai nanti ditutup pukul 13.00 WIB, itu apa yang kemungkinan terjadi. Apa yang harus dilakukan oleh pemilih, oleh KPPS, petugas ketertiban, apa yang tidak boleh dilakukan di dalam TPS," jelasnya.
Mahardika menambahkan dalam simulasi, KPU juga memperagakan berbagai situasi dan kondisi yang bisa saja terjadi saat pemungutan suara pada Pemilu 2024 mendatang. Salah satunya simulasi petugas saat menghadapi pemilih yang sedang dalam kondisi sakit atau disabilitas.
"Itu bagaimana perlakuan saat di dalam TPS, apakah disediakan kursi dan lain-lain, apakah ada alat bantu tuna netra, yang lainnya atau bisa menggunakan pendamping. Nah, bentuk kegiatannya itu yang coba kita simulasikan," ungkapnya.
Mahardika menegaskan saat hari pemungutan suara nanti, siapa pun tidak boleh berada di dalam TPS kecuali petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), petugas ketertiban, pemilih serta saksi ataupun pengawas yang lain.
"Dari simulasi kita tahu bagaimana proses yang terjadi di TPS nanti, apa yang harus dilakukan oleh pemilih, apa yang harus dilakukan oleh KPPS. Bentuk simulasi ini kita dokumentasikan nanti juga sebagai bahan sosialisasi, supaya masyarakat juga mengetahui bagaimana proses penggunaan hak suaranya di TPS," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))