Jakarta: Partai Hanura terpuruk di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Partai yang kini dipimpin Oesman Sapta Odang (OSO) itu hampir dipastikan tak bisa mengirimkan kadernya ke Senayan karena gagal mencapai ambang batas parlemen.
Eks Kader Hanura Arief Suditomo menilai elite partai tersebut tak boleh tinggal diam. Mereka justru harus bersatu menyelamatkan partai.
"Energi semua pihak harus diarahkan bersama-sama, bersatu tanpa menengok terlalu sering ke belakang. Pasti bisa," kata Arief kepada
Medcom.id, Jumat, 17 Mei 2019.
Menurut Arief, Hanura memang dalam situasi genting. Mengembalikan posisi Hanura kembali dipercaya masyarakat, bukan pekerjaan mudah.
"Membangun kembali sebuah partai pascakrisis perlu energi dan
endurance yang tinggi," ucap politikus yang kini bergabung dengan NasDem itu.
Baca juga:
OSO Disebut Dikelilingi Orang Tak Kompeten
OSO sebelumnya menyinggung kekalahan partainya di Pileg 2019. OSO menyalahkan Wiranto atas kegagalan Hanura lolos ke Parlemen. Hal ini disampaikan OSO saat berpidato dalam acara buka puasa bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah tokoh di kediamannya, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Jadi ada yang bertanya kenapa Hanura kalah? Ya tanya Wiranto, bukan saya. Orang yang bikin kalah Dia (Wiranto) kok," kata OSO di kediamannya, Jalan Karang Asem Utara, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Mei 2019.
Tudingan itu pun dijawab Wiranto. Dia tidak terima terus menerus dituding sebagai biang kekalahan Hanura.
Dia mengakui pernah melakukan satu kesalahan untuk partainya. "Kesalahan saya cuma satu, menunjuk Pak Oesman Sapta Odang (OSO) menjadi ketua umum (Hanura)," kata Wiranto di Grand Paragon Hotel, Jakarta Barat, Kamis 16 Mei 2019.
Dia menyebut selama 10 tahun memimpin partai, baru kali ini Hanura tidak masuk ke kursi DPR. Wiranto pun meminta Hanura mengintrospeksi diri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))