Ma'ruf Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar
Ma'ruf Amin saat menghadiri silaturahmi keluarga besar NU di Serang, Banten.
Tangerang: Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin bersyukur Pemilu 2019 berjalan dengan jujur, adil, lancar, dan damai. Ma'ruf mengatakan itu dihadapan ratusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten.
"Harus kita syukuri Pemilu di Indonesia berjalan damai, karena di beberapa negara ada yang sampai berdarah-darah," kata Ma'ruf dalam sambutannya, di kantor PWNU Banten, Kota Serang, Sabtu, 27 April 2019.
Ma'ruf menjelaskan, NU harus tetap menjaga keutuhan dan kedamaian Indonesia. Sekalipun berada di luar pemerintahan. Menurutnya, membela keutuhan negara merupakan salah satu tugas NU sejak berdiri.
"Sebagai organisasi keagamaan, NU punya tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan. NU harus tetap mengawal sesuai prinsip cinta negara," jelasnya.
NU kedepan memiliki tanggung jawab makin besar, Ma'ruf menambahkan, kaum sarungan harus mampu menangkal ancaman organisasi radikal dan intoleran terhadap kemajemukan di Indonesia.
"Tanggung jawab kedepan berat, menjaga keutuhan negara. Disinilah peran NU berfikir Islam secara moderat," katanya.
Dalam Pilpres di Banten, Jokowi-Ma'ruf kalah dalam meraih suara. Kekalahan tersebut merupakan pengulangan dari Pilpres 2014.
Menurut Ma'ruf, ada tiga penyebab kekalahan Paslon 01 di Banten dan Jabar, yakni warga NU tidak memilih calon dari internalnya. Kaum nahdliyin tidak menggunakan hak pilihnya dan NU masih belum besar jumlah anggotanya di dua daerah tersebut.
"Kecuali di Jawa Barat dan Banten (kalah). Ini bukan kalah, tapi belum menang," kata Ma'ruf, di Gedung PWNU Banten, Kota Serang, Sabtu, 27 April 2019.
Sedangkan di Jawa Timur (Jatim) dan Jogjakarta, Jokowi-Ma'ruf mampu meraih 70 persen suara. Unggul telak dibandingkan Prabowo-Sandi.
Ma'ruf akan terus menjalin silaturahmi dengan daerah yang memiliki basis NU kultural maupun struktural, diseluruh Indonesia.
"Kita syukuri juga, NU kali ini utuh melaksanakan kewajibannya dalam memilih pemimpin. Terbukti di daerah NU-nya kuat, kita menang mutlak," ujarnya.
Meski kalah di Banten dan Jabar, namun Jokowi-Ma'ruf unggul dalam hitung cepat lembaga survei dan real count sementara KPU. Ia mengaku sedang bersiap-siap menjadi Wakil Presiden (Wapres).
"Kita ini lagi bersiap-siap jadi wapres. Kita tunggu real count-nya (KPU)," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((ALB))
"Harus kita syukuri Pemilu di Indonesia berjalan damai, karena di beberapa negara ada yang sampai berdarah-darah," kata Ma'ruf dalam sambutannya, di kantor PWNU Banten, Kota Serang, Sabtu, 27 April 2019.
Ma'ruf menjelaskan, NU harus tetap menjaga keutuhan dan kedamaian Indonesia. Sekalipun berada di luar pemerintahan. Menurutnya, membela keutuhan negara merupakan salah satu tugas NU sejak berdiri.
"Sebagai organisasi keagamaan, NU punya tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan. NU harus tetap mengawal sesuai prinsip cinta negara," jelasnya.
NU kedepan memiliki tanggung jawab makin besar, Ma'ruf menambahkan, kaum sarungan harus mampu menangkal ancaman organisasi radikal dan intoleran terhadap kemajemukan di Indonesia.
"Tanggung jawab kedepan berat, menjaga keutuhan negara. Disinilah peran NU berfikir Islam secara moderat," katanya.
Dalam Pilpres di Banten, Jokowi-Ma'ruf kalah dalam meraih suara. Kekalahan tersebut merupakan pengulangan dari Pilpres 2014.
Menurut Ma'ruf, ada tiga penyebab kekalahan Paslon 01 di Banten dan Jabar, yakni warga NU tidak memilih calon dari internalnya. Kaum nahdliyin tidak menggunakan hak pilihnya dan NU masih belum besar jumlah anggotanya di dua daerah tersebut.
"Kecuali di Jawa Barat dan Banten (kalah). Ini bukan kalah, tapi belum menang," kata Ma'ruf, di Gedung PWNU Banten, Kota Serang, Sabtu, 27 April 2019.
Sedangkan di Jawa Timur (Jatim) dan Jogjakarta, Jokowi-Ma'ruf mampu meraih 70 persen suara. Unggul telak dibandingkan Prabowo-Sandi.
Ma'ruf akan terus menjalin silaturahmi dengan daerah yang memiliki basis NU kultural maupun struktural, diseluruh Indonesia.
"Kita syukuri juga, NU kali ini utuh melaksanakan kewajibannya dalam memilih pemimpin. Terbukti di daerah NU-nya kuat, kita menang mutlak," ujarnya.
Meski kalah di Banten dan Jabar, namun Jokowi-Ma'ruf unggul dalam hitung cepat lembaga survei dan real count sementara KPU. Ia mengaku sedang bersiap-siap menjadi Wakil Presiden (Wapres).
"Kita ini lagi bersiap-siap jadi wapres. Kita tunggu real count-nya (KPU)," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((ALB))
BERITA TERKAIT
