Serang: Calon Wakil Presiden nomor 02 Ma'ruf Amin menyayangkan pihak-pihak yang menganalogikan Pilpres 2019 ibarat perang dua kubu yang saling bertentangan. Apalagi menganalogikan Pilpres seperti Perang Badar, perang pertama umat Islam di zaman Rasulullah.
"Perang Badar itu perang Islam dan kafir. Di sini (Pilpres) tidak ada Perang Islam dan kafir, tetapi mencari pemimpin yang cerdas yang terbaik," kata Ma'ruf di acara 'Silaturahmi Akbar untuk Banten Bersatu' di Alun-Alun Kota Serang, Banten, Minggu, 3 Maret 2019.
Karena itu pesta demokrasi ini jangan sampai menimbulkan perpecahan dengan membenturkan Islam dan non-Islam. Jangan sampai Pilpres 2019 dinodai aksi-aksi yang bisa memecah belah bangsa.
"Tidak boleh Pilpres sampai menimbulkan perpecahan, permusuhan sampai seperti mau perang Baratayuda. Oleh karena itu kita nyatakan Indonesia harus kita jaga," ujarnya.
Baca: NU Minta Nonmuslim Tak Disebut Kafir
Ma'ruf Amin mengajak semua pihak mengisi Pilpres 2019 dengan bersenang hati. Tanpa harus saling bersitegang seolah sedang mengahadapi peperangan besar.
"Kita menganggap pilpres itu memilih pemimpin bukan permusuhan. Karena itu tidak perlu ada ketegangan, jalani tanpa harus mengerutkan dahi," kata Ma'ruf.
Ma'ruf mengajak semua pihak dan masyarakat Banten khususnya menghindari fitnah dan hoaks. Terus menanamkan nilai-nilai kejujuran. Salah satu fondasi pembangunan bangsa.
"Kita bangun bangsa dengan jujur, jangan ada dusta di antara kita, jangan ada fitnah di antara kita, jangan ada hoaks di antara kita," ujar Ma'ruf.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))