Jakarta: Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan tuduhan yang pernah dijatuhkan kepada
Anies Baswedan tentang tindakan diskriminatif itu tidak terbukti.
Menurut Gus Choi, selama Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, semuanya diperlakukan adil, tidak ada perlakuan berbeda antara kaum minoritas dan mayoritas.
“Selama dia (Anies) memimpin tidak ada diskriminasi secuil pun terhadap minoritas atau kepada suku, agama. Justru Anies menunjukkan bahwa dia proporsional, dia adil,” kata Gus Choi.
Gus Choi juga mencontohkan satu hal, soal umat Nasrani di ibu kota yang kesulitan memperoleh izin untuk mendirikan gereja. Menurutnya, izin itu tak pernah keluar pada masa gubernur-gubernur sebelum Anies.
“Oleh Anies semua dikasih izin. Jumlah izin yang diberikan selama lima tahun sekitar 31 pendirian gereja, masjid hanya 19,” lanjut Gus Choi.
Selain itu, Gus Choi juga menyebut ketika terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta, Anies sama sekali tidak mengistimewakan pada pendukungnya.
"Jadi, jelas tidak ada diskriminasi. Di satu sisi kepemimpinan lima tahun itu damai, tidak hiruk pikuk seperti zaman Ahok, tidak ada kontroversi," pungkasnya.
Sementara itu, di lain kesempatan, komunitas pendeta dan
tokoh antarumat beragama meminta capres Anies Baswedan dapat menularkan kesuksesannya dalam menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta ke seluruh pelosok negeri di Indonesia.
Permintaan itu disampaikan Ketua Umum DPP Badan Persaudaraan Antariman (Berani) Lorens Manuputty, di Jakarta, Sabtu, 16 September 2023.
Perwakilan pendeta dan tokoh antaragama bersilaturahmi dengan capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan, foto: MI/HO
“Saya berharap Pak Anies bisa membawa keberhasilan dalam menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta ke tingkat nasional,” kata Lorens.
Oleh karena itu, harapan tersebut ia sampaikan kepada Anies saat datang ke acara silaturahmi bersama sekitar 20 perwakilan pendeta dan tokoh antar agama.
“Kami ingin mengumpulkan data-data tentang Pak Anies, karena kita tahu Pak Anies pascapilgub terkena stigma-stigma banyak, intoleransi, politik identitas, dan macam-macam,” lanjutnya.
Namun, setelah ketemu, berbagi gagasan, dan berbagai stigma, kabar itu hanyalah isapan jempol belaka.
“Kita dapat informasi yang utuh. Pak Anies bahkan satu-satunya gubernur yang saya ketahui yang bisa mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada nonmuslim,” tambahnya.
Lorens menyebut, kebijakan yang berpihak pada komunitas umat beragama lain antara lain pemberian dana Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) hingga kemudahan pemberian izin mendirikan tempat ibadah.
Terakhir, Lorens juga menegaskan bahwa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandari selaku capres-cawapres dari Koalisi Perubahan merupakan paduan dari tokoh nasionalis, kebhinekaan, dan Pancasila.
“Ini koalisi nasionalis, kebhinekaan, Pancasila. Mari kita dukung,” tandasnya.
Selama pertemuan dengan capres Anies Baswedan, disoroti tiga aspek penting yang sangat dibatini oleh kedua calon tersebut, yakni persaudaraan sesama muslim (ukhuwah islamiyah), persaudaraan antarumat (ukhuwah insaniyah), dan persaudaraan antarmanusia (ukuwah al-insan). Ketiganya merupakan fondasi kuat untuk membawa Indonesia maju ke depan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))