Jakarta: Bakal calon presiden,
Anies Baswedan, menyebut peran tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) sebagai garda terdepan harus dapat dimaksimalkan sebagai upaya penanganan
stunting serta angka kematian ibu dan bayi.
Penanganan stunting juga memerlukan perhatian pemerintah pusat dan daerah melalui anggaran, serta program pencegahan dan penanganan yang terencana.
"Namun untuk praktik di lapangan, PKK menjadi garda terdepan yang harus dimaksimalkan dan jangan sampai terlupakan," kata Anies saat menjadi narasumber utama dalam Indonesian's Leader Talk di Baruga Pettarani Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel , Minggu, 24 September 2023.
Dia menjelaskan keberadaan PKK seharusnya diintegrasikan dengan keberadaan posyandu. Sebab, posyandu yang paling dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Posyandu selama ini terintegrasi dengan dinas kesehatan dan sebaliknya PKK justru terintegrasi dengan dinas yang lain. Padahal seharusnya PKK dan Posyandu harus integrasikan dalam satu kesatuan," ujar dia.
Anies mengatakan persoalan stunting menjadi menjadi masalah yang perlu mendapatkan penanganan serius. Pemanfaatan alokasi anggaran yang efektif, seperti penyediaan suplemen pembantu bagi remaja, ibu hamil, dan lansia diharapkan bisa mempercepat penanganannya.
Selain persoalan stunting, Anies memaparkan pemikirannya dalam meningkatkan perekonomian negara. Bahkan, dia mendorong pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
"Yang kita mau dorong, Indonesia satu perekonomian di mana perekonomian masyarakat tersambungkan. Artinya kebutuhan dasar kita bisa didapatkan dengan harga yang setara," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))