Jakarta: Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam)
Mahfud MD menilai KPK berpotensi melakukan kesalahan dalam sejumlah operasi tangkap tangan (
OTT). Mahfud membuka kemungkinan KPK tidak memiliki cukup bukti dalam OTT tersebut.
"Kesalahan-kesalahan yang menyebabkan orang menjadi korban, karena terlanjur orang menjadi target, telanjur OTT, padahal bukti enggak cukup. Dipaksakan juga ke penjara, bisa terjadi (berpotensi). Makanya UU KPK-nya direvisi," kata Mahfud yang juga menjadi Calon Wakil Presiden ini, di Kuala Lumpur, Jumat 8 Desember 2023.
Mahfud mengakui KPK memiliki prestasi dalam tugas pemberantasan korupsi. Banyak publik yang senang dalam menyikapi KPK.
Namun Mahfud menyesalkan publik tidak mau mengakui kesalahan KPK. Bahkan publik membenarkan kesalahan KPK.
"Dulu banyak juga Pak, karena KPK sangat bagus, prestasi nya, setiap kesalahannya oleh rakyat itu dianggap benar aja. Padahal kesalahannya juga banyak. Itu tidak boleh terjadi lagi," tegas Mahfud.
Maka dari itu, Mahfud berkomitmen jika terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Mahfud akan memperkuat KPK agar memiliki prestasi yang sangat bagus.
"Kalau memang Ganjar-Mahfud menang, KPK akan kita perkuat kembali sebagai lembaga yang dulu pernah kita ciptakan dengan susah payah dan pernah menorehkan prestasi yang sangat bagus. Tetapi supaya jangan berlebihan juga kita beri rambu-rambu sampai batas-batas yang dibenarkan oleh moral dan hukum," ujarnya.
Mahfud berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Mereka diusung PDIP, PPP, Partai Hanura dan Perindo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))